Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Komunikasi Intensif, PKB Tetap Anggap Gerindra Kompetitor: Bisa Kita Geser Posisinya

Kompas.com - 14/01/2023, 17:16 WIB
Fika Nurul Ulya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Dewan Syura PKB KH Maman Imanulhaq mengatakan, partainya tetap berkompetisi dengan Partai Gerindra, meski saat ini menjalin koalisi bersama.

Bahkan dia menyampaikan, kompetisi ini dilakukan kalau bisa sampai posisi partai yang dipimpin Prabowo Subianto itu tergeser.

"Walaupun kami terus melakukan komunikasi intensif, tapi kita tetap berkompetisi. Bahkan kalau bisa, kita bisa menggeser Gerindra dalam posisi partai teratas itu," kata Maman saat ditemui di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Sabtu (14/1/2023).

Adapun hal ini diungkapkan Maman setelah hasil ijtima ulama nusantara merekomendasikan hasil pertemuannya selama dua hari, yakni Jumat-Sabtu, 13-14 Januari 2023.

Baca juga: PKB: Ulama Komitmen Jadi Juru Kampanye Cak Imin, Kiai dan Bu Nyai Turun Door to Door

Berdasarkan hasil rekomendasi, para kiai memberi mandat penuh kepada Muhaimin dalam menentukan arah dan kebijakan PKB ke depan.

Mandat ini juga menyangkut target 100 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan pemenangan PKB masuk dalam 3 besar di 2024.

"Kita tetap mengakui PDIP sebagai partai yang kuat, tetapi kita punya kesempatan. PKB ini dari middle party menuju partai besar di 3 besar. Syukur-syukur kita jadi pemenang, kalau enggak kita di nomor 3 itu penting juga," tutur Maman.

Adapun dalam prakteknya, Maman menyebut PKB tetap mengusung dan menjunjung tinggi sebuah perhelatan yang bersih dari praktek politik uang (money politic).

Pemilu tahun depan, lanjut Maman, harus dijalankan secara bersih dan adil.

Baca juga: PKB Sesumbar Taklukkan Gerindra di Pemilu 2024

"Kalaupun ada beberapa caleg yang tidak memiliki dana, tetap harus turun dan yakin bahwa kita akan menang kalau kita bisa, paling tidak mengemis hati para pemilih untuk memilih," ungkap Maman.

Lebih lanjut dalam hasil rekomendasinya, para kiai juga mendorong agar Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk menjadi calon presiden maupun calon wakil presiden tahun 2024.

Rekomendasi ini, kata Maman, akan disampaikan kepada partai-partai lain, tidak hanya spesifik kepada Partai Gerindra.

"Rekomendasi ini tentu akan disampaikan secara umum tapi tidak spesifik kepada Gerindra," jelasnya.

Baca juga: Para Ulama Dorong PKB Segera Tentukan Capres, Tenggat Waktu sampai Maret

Sebelumnya, Cak Imin juga menyatakan gak serupa. Ia menargetkan partainya bisa jadi partai papan atas pada Pemilu 2024.

Muhaimin sesumbar, PKB memasang target agar perolehan suara mereka di Pemilu 2024 bisa mengalahkan Gerindra, partai yang sejauh ini telah membentuk poros kerja sama politik dengan PKB.

"Target kita minimal untuk 2024 bisa mengalahkan Gerindra menjadi nomor 2," kata Muhaimin disambut sorak hadirin.

"Sebagai rekan koalisi tentu Gerindra menyiapkan diri untuk sama-sama bersaing merebut posis kedua. Syukur-syukur karena bersaing dengan Gerindra, kita bisa nomor 1 untuk 2024," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com