Bagi hakim, jaksa, dan bahkan terdakwa, koridor itu adalah hukum acara. Khususnya hukum pembuktian. Dan kini, itu semua bertumpu pada seberapa kuat jaksa dapat membuktikan dakwaannya, bahkan hingga yang terkecil.
Persoalan pembuktian merupakan hal yang penting dikritisi apabila kita menginginkan pembangunan hukum yang bertanggungjawab.
Kita perlu menghukum bukan karena perasaan benci kita menghendaki demikian. Yang lebih utama, karena kasus hari ini bisa menjadi preseden untuk kasus-kasus serupa di masa mendatang.
Sekalipun kita menganut persuasive binding force of precedent, namun kita perlu selalu bersiap untuk terjadinya kekosongan hukum di masa depan, sejalan dengan adagium hukum het recht hink achter de feiten aan, bahwa hukum akan selalu berjalan tertatih-tatih menghadapi dinamika dalam masyarakat.
Maka, prinsip dan legal reasoning menjadi sangat penting karena hal itu akan menjadi pedoman hakim-hakim di masa mendatang.
Balada sarung tangan Sambo, bukan sekadar tentang hal sepele. Sarung tangan itu adalah pertaruhan bagaimana pertanggungjawaban jaksa dalam menyusun dakwaannya dan kesungguhan kita dalam mengikuti prinsip-prinsip dasar dalam hukum pembuktian.
Dan bagaimana kita mewujudkan apa yang dikatakan oleh Pramoedya, "Seorang terpelajar harus sudah berbuat adil sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.