Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2022: Kapal Restorasi Diterjang "Ombak" Usai Nasdem Dukung Anies Capres

Kompas.com - 23/12/2022, 11:00 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

Padahal hasil Pemilu 2019 Nasdem mendapatkan 9,1 persen suara.

Terbaru, survei yang dilakukan Charta Politika, turut menunjukkan hasil yang sama. Elektabilitas Nasdem hanya 4,3 persen, meskipun telah melakukan konsolidasi ke daerah usai mencalonkan Anies.

Kondisi ini nampak berbeda dibandingkan dengan Demokrat dan PKS. Meski kedua partai ini tidak melakukan konsolidasi ke daerah, elektabilitas keduanya merangkan naik.

Baca juga: Andika Perkasa Diduga Jadi Kandidat Cawapres Anies, Demokrat Tetap Dorong AHY

Bahkan, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menyebut, Demokrat kini cenderung imbang dengan Golkar dan PKB dalam selisih margin of error.

Anies belum tentu melenggang

Anies sendiri belum tentu dapat melenggang dalam kontestasi elektoral mendatang.

Pasalnya Nasdem tak memenuhi ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT) sebesar 20 persen kursi DPR RI atau 25 persen suara sah nasional.

Berdasarkan Pemilu 2019, Nasdem hanya mendapatkan 12,6 juta suara atau 9,05 persen suara sah nasional, dan 59 kursi Parlemen RI.

Mestinya PT 20 persen kursi DPR setara dengan perolehan 115 kursi dari total 575 kursi Parlemen.

Artinya Nasdem butuh berkoalisi dengan parpol lain untuk memenuhi PT itu.

Namun pembentukan koalisi bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak kunjung terwujud.

Mulanya Nasdem menginginkan deklarasi dilakukan 10 November lalu. Tapi hal itu dibatalkan.

Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengklaim batalnya rencana deklarasi karena persoalan teknis.

Ia memastikan tak ada perpecahan antara tiga calon mitra tersebut.

Baca juga: Andika Perkasa Dinilai Berpotensi Jadi Cawapres Anies, Jalan Tengah Kebuntuan Koalisi Nasdem-Demokrat-PKS

“Bisa dipastikan 10 November tidak jadi deklarasi bersama. Karena memang satu, PKS akan rapat majelis syuro itu akhir tahun Desember,” jelas Willy ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 7 November 2022.

“Kedua Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) dan kawan-kawan baru pulang sekitar 10 November,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com