JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali buka suara soal elektabilitas calon presiden yang diusung Partai Nasdem, Anies Baswedan, disebut hanya euforia sesaat belaka.
Hal ini menanggapi penilaian pakar yang menyebut bahwa elektabilitas Anies Baswedan naik imbas deklarasi pencalonan presiden oleh partainya. Sedangkan saat ini, elektabilitasnya cenderung turun.
Menanggapi hal itu, Ahmad Ali menyilakan pihak mana pun untuk bebas menafsirkan.
"Bebas menafsirkan tentang (euforia sesaat) di hari ini, bahwa elektabilitas euforia dan lain-lain. Saya pikir biarlah proses itu berjalan nanti di 2024 kita akan lihat seperti apa hasilnya," kata Ahmad Ali saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/12/2022).
Baca juga: Dinilai Serba Tanggung Capreskan Anies, Nasdem Beri Penjelasan soal Makna Perubahan
Kendati elektabilitas Anies cenderung menurun di sejumlah survei, ia tetap berharap tokoh politik yang dideklarasikan partainya ini memenangi Pemilu 2024.
"Sebagai partai pengusung Mas Anies tentunya harapan kami menang pada Pemilu 2024," ucapnya.
Lebih lanjut, Ahmad Ali juga buka suara terkait narasi politik yang disampaikan Anies di tiap roadshow itu-itu saja. Menurutnya, narasi yang sama di tiap safari politik Anies adalah visi partai.
Karena visi dan janji partai, maka tidak mungkin narasi itu berubah-ubah di tiap tempat. Ia justru beranggapan, narasi yang berubah-ubah justru tidak ada bedanya dengan penceramah.
"Kalau di setiap daerah berbeda-beda, namanya penceramah. Iya kan? Ya kalau satu tempat menyampaikan hal yang berbeda, di tempat lain menyampaikan hal berbeda, itu penceramah itu," tutur dia.
Baca juga: Narasi Politik Anies Disebut Itu-itu Saja, Nasdem: Kalau Berbeda Namanya Penceramah
Sebelumnya diberitakan, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai, naiknya elektabilitas Anies menurut survei berbagai lembaga merupakan imbas deklarasi pencalonan presiden yang diumumkan Nasdem pada awal Oktober lalu.
Momentum deklarasi pencapresan Anies dinilai tepat karena berdekatan dengan lengsernya dia dari kursi Gubernur DKI Jakarta.
Adi menduga, naiknya elektabilitas Anies merupakan euforia sesaat. Kini, publik mulai bosan dengan sosok mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu.
Baca juga: Nasdem: Menempatkan Anies sebagai Oposisi Itu Tidak Pas karena...
Sebabnya, narasi yang disampaikan Anies dalam setiap safari politiknya itu-itu saja. Anies juga tak melakukan manuver politik apa pun.
Sebagai figur yang lekat dengan citra oposisi, Anies hampir tidak pernah menentang atau mengkritisi kebijakan Presiden Joko Widodo secara terbuka. Padahal, basis massa Anies datang dari kalangan yang kontra terhadap Jokowi.
"Memang elektabilitas Anies naik. Itu kan efek deklarasi. Momentum Anies ini kan desainnya luar biasa, sebulan sebelum lengser kan momentumnya mengarah ke Anies," kata Adi kepada Kompas.com, Jumat (16/12/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.