Saiful mengungkapkan, sejauh ini pihak senat UIN Jakarta hanya mencatat siapa saja yang mendaftar dan menenuhi syarat calon rektor.
Selanjutnya, menurut Saiful, hasil inventaris senat diserahkan oleh rektor ke Departemen Agama untuk diseleksi oleh tim.
“Tim ini kemudian memilih beberapa nama untuk diajukan ke Menteri. Lalu, menteri sendiri yang milih,” ujarnya.
Menurut Saiful, pemilihan rektor kali ini tidak memperlihatkan adanya transparansi, bahkan cenderung terjadi kasak-kusuk lobi alternatif terkait pemilihan rektor.
“Transparansi tidak nampak. Kasak-kusuk lobi alternatifnya. Sebagai guru di kampus ini, malu rasanya. Saya pernah bersuara agar pemilihan rektor dengan cara jahiliah ini diboikot saja. Tapi tidak ada yang dengar,” katanya.
Baca juga: Rektor UIN Jakarta Dipilih Menag, Kemenag Sebut agar Meminimalisir Politisasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.