Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Capres-Cawapres Keinginan Jokowi yang Tak Diketahui PDI-P...

Kompas.com - 07/11/2022, 06:49 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Keinginan Presiden Joko Widodo soal pencalonan presiden dan wakil presiden tampak belum senada dengan sikap partai politiknya, PDI-P.

Meski telah berulang kali berbincang empat mata bersama Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, tampaknya keduanya belum menemukan titik kesepakatan soal calon pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Menebak Sosok Capres-Cawapres yang Diinginkan Jokowi

Keduanya sempat berbincang pada 7 Juli 2022 di Istana Negara, sebelum Jokowi melantik Dewan Pengarah, Kepala, dan Wakil Kepala BPIP periode 2022-2027 pada Selasa siang.

Kemudian Jokowi dan Megawati berbincang selama 2 jam di Batutulis, Bogor, Jawa Barat, 8 Oktober 2022.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan keduanya membahas kesinambungan kepemimpinan pada Pemilu 2024 saat itu.

Baca juga: Teka-teki Sosok Capres yang Diinginkan Jokowi, Pengamat: Jawabannya Cukup Terang, Ganjar

Terbaru, Jokowi berharap partai politik tak berlama-lama menentukan capres-cawapres untuk kontestasi elektoral mendatang.

"Yang paling penting kalau saya ya... Memang harus hati-hati dalam memutuskan calon, tapi juga jangan terlalu lama, sehingga rakyat nanti bisa menilai," ujar Jokowi dalam wawancara khusus, seperti dikutip dari Kompas.id, Sabtu (5/11/2022).

Komentar Megawati

Ketua DPP PDI-P Eriko Sotarduga mengungkapkan, Megawati memiliki pandangan sendiri terkait waktu deklarasi capres-cawapres.

Ia menceritakan pernah mengajukan pertanyaan pada putri Bung Karno itu soal alasan PDI-P tak kunjung mendeklarasikan capres-cawapresnya. Padahal, partai berlambang banteng moncong putih tersebut menjadi satu-satunya parpol di Indonesia yang bisa mengusung capres-cawapres sendiri, tanpa berkoalisi dengan parpol lain.

Akan tetapi, Megawati justru bertanya kembali pada Eriko terkait kesiapan para kader di Tanah Air.

"Saya sampaikan ke Ibu Ketua Umum, 'Bu, kenapa kita tidak segera deklarasi? Padahal PDI-P bisa maju dengan sendirinya'," tutur Eriko di Hotel Morissey, Jakarta Pusat, Minggu (6/11/2022).

Baca juga: Jokowi: Hati-hati Memutuskan Capres, tapi Jangan Terlalu Lama

"Dan beliau (Megawati) menyampaikan seperti ini, 'deklarasi kapan saja bisa. Memutuskan kapan saja bisa. Tapi apakah kita sudah siap?'" ungkap dia.

Eriko memandang Megawati menyadari bahwa belum semua wilayah dikuasai PDI-P.

"Menang bukan hanya menang saja. Katakan hanya dengan empat, lima wilayah bisa menang, bukan begitu. Indonesia adalah Indonesia, bukan ada yang mendominasi. Nah itu yang sedang kami kerjakan. Kenapa sekarang PDIP tidak ingin terburu-buru untuk menyampaikan hal ini," ungkapnya.

Tak tahu siapa capres-cawapres jagoan Jokowi

Eriko pun mengaku pihaknya tak tahu figur capres-cawapres yang diinginkan Jokowi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua Panja Sebut RUU Kementerian Negara Mudahkan Presiden Susun Kabinet

Ketua Panja Sebut RUU Kementerian Negara Mudahkan Presiden Susun Kabinet

Nasional
Profil Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta 'Reimburse' Biaya Renovasi Kamar, Mobil sampai Ultah Anak ke Kementan

Profil Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta "Reimburse" Biaya Renovasi Kamar, Mobil sampai Ultah Anak ke Kementan

Nasional
KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

Nasional
Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Nasional
Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com