Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Komisi V Sebut Rencana Pembangunan Pelabuhan Tanjung Bulu Pandan Butuh Intervesi APBN Guna Pancing Investor

Kompas.com - 25/10/2022, 09:41 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Andi Iwan Darmawan mengatakan, perlu ada intervensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam rencana pembangunan Pelabuhan Internasional Tanjung Bulu Pandan di Kecamatan Klampis, Kabupaten Bangkalan.

"(Pembangunan pelabuhan) telah menjadi bagian dari Rencana Strategis (Renstra) Presiden Joko Widodo dalam upaya Percepatan Pembangunan Ekonomi, sehingga intervensi APBN dibutuhkan untuk memancing investor berinvestasi di Bangkalan," tutur Andi, dikutip dari keterangan persnya, Selasa (25/10/2022).

Ia menjelaskan, persoalan studi, perencanaan, dan lain-lain saat ini sudah dijalankan. Hanya political will dari pemerintah saja yang belum.

"Bagaimana agar Komisi V DPR mendorong pemerintah betul-betul bisa merangsang para investor bisa masuk ke sini, dengan cara seperti tadi yang saya maksud bahwa kita butuh APBN mengintervensi minimal langkah awal untuk investasi di sini," paparnya.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Harap DPR Segera Bahas RUU Perampasan Aset

Hal itu disampaikan Andi usai melakukan peninjauan ke Pelabuhan Tanjung Bulu Pandan, Bangkalan, Jawa Timur (Jatim), Senin (24/10/2022).

Andi menilai, pemerintah pusat harus segera menindaklanjuti peraturan presiden yang telah dikeluarkan.

"Pemerintah bisa juga menghidupkan kembali program-program kerja Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) yang telah dibubarkan sebelumnya," imbuhnya.

Dengan demikian, sebut dia, program-program BPIW dapat dilanjutkan melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) maupun Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

"Adapun langkah selanjutnya yang dapat dilakukan Komisi V DPR guna mempercepat pembangunan pelabuhan Tanjung Bulu Pandan adalah dengan memberikan hasil kunjungan kerja reses ini pada forum rapat kerja nantinya bersama mitra kerja," imbuhnya.

Baca juga: Wapres Minta DPR Segera Sahkan RUU Perampasan Aset Tindak Pidana

Ia pun mengaku, APBN selama masa pandemi Covid-19 tidak akan cukup untuk memenuhi anggaran pembangunan Pelabuhan Tanjung Bulu Pandan yang diperkirakan mencapai Rp 20 triliun.

Meski demikian, Andi optimistis masih ada jalan lain yang bisa dilakukan pemerintah. Misalnya melalui kerja sama antara dengan Badan Usaha (KPBU) yang sementara ini jadi program pemerintah.

"Namun kita harapkan bagaimana APBN bisa memancing minat swasta, supaya bersedia melakukan investasi di tempat ini. Jadi minimal ada alokasi anggaran APBN lebih awal agar membuka minat bagi pengusaha-pengusaha swasta untuk masuk," tuturnya.

Ia menjelaskan, pemerintah tidak bisa memunculkan APBN lebih awal agar para investor bisa segera berinvestasi.

"Setidaknya ada intervensi APBN meskipun tidak secara keseluruhan, minimal akses jalan masuk ke pelabuhan dapat dibenahi lebih dulu, sehingga memungkinkan nantinya akan ada investor yang berinvestasi di sana," ucapnya.

Baca juga: Ketua DPR AS: Trump Tidak Cukup Jantan Penuhi Panggilan Sidang Kerusuhan Capitol

Andi menekankan pentingnya peraturan presiden yang seharusnya bisa memberikan perhatian khusus atas kondisi tersebut,

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com