JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto menyatakan, tidak ada satu pun kader di PDI-P yang sudah mendapatkan restu Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk maju sebagai calon presiden (capres).
Hal itu disampaikannya merespons pernyataan kesiapan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai presiden.
"Ya namanya (calon) saja belum diumumkan, restu itu nanti," kata Hasto di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (19/10/2022).
Baca juga: Hasto Sebut Pernyataan Ganjar Siap Jadi Capres Masih Wajar: Kan Bicaranya Kalau Ditugaskan
Hasto kemudian menceritakan momen saat Megawati memutuskan Joko Widodo (Jokowi) diusung sebagai capres pada Pilpres 2014.
Saat itu, kata Hasto, Megawati bahkan mengumumkan Jokowi capres dengan tulisan tangan.
"Bu Mega memutuskan dan dengan tulisan tangan, Beliau itu memutuskan untuk menetapkan Pak Jokowi sebagai capres pada tahun 2014 Maret," ucap Hasto.
Ia juga menjawab ketika ditanya apakah Ganjar melanggar larangan PDI-P untuk berbicara calon presiden maupun calon wakil presiden sebelum Megawati.
Menurut Hasto, maksud dari larangan itu yakni jika kader menyatakan diri sebagai capres.
"Dilarang dalam pengertian sebagai calon. Jadi kalau saya berbicara, saya sebagai capres, itu saya melanggar. Pak Djarot (Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat) bicara saya capres, itu melanggar," ujar Hasto.
Adapun Ganjar Pranowo menyatakan kesanggupannya jika diusung PDI-P sebagai capres.
Baca juga: Ganjar Siap Jadi Capres, Hasto PDI-P: Jangan Kemudian Jadi Gimik Politik
Ini pertama kali Ganjar menyampaikan hal tersebut.
"Ketika partai kemudian sudah membahas secara keseluruhan dan dia akan mencari anak-anak bangsa yang menurut mereka terbaik, menurut saya, semua orang musti siap akan hal itu," kata Ganjar dikutip dalam wawancara yang diunggah YouTube BeritaSatu, Selasa.
Hal tersebut disampaikan Ganjar setelah ditanya soal kesiapannya jika menjadi presiden.
Kendati demikian, Ganjar mengaku tetap menghormati etika politik di internal PDI-P. Mekanisme pengumuman capres dilakukan oleh Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Di sisi lain, Ganjar juga menilai bahwa hasil survei mesti dilihat partai dalam mengusung capres maupun calon wakil presiden (cawapres).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.