Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Berharap Jokowi Bisa Bujuk Pemimpin Dunia Atasi Masalah Global Melalui G20

Kompas.com - 13/10/2022, 16:55 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono berharap, Presiden Joko Widodo dapat membujuk para pemimpin dunia yang tergabung dalam forum G20 untuk mencari solusi atas krisis global saat ini.

Dalam pidatonya di "roundtable discussion" Yudhoyono Institute dengan Universitas Kebangsaan Malaysia di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (13/10/2022), SBY mengemukakan perhatiannya atas berbagai isu krusial dunia yang dianggap saling berkait, yakni geopolitik global, krisis ekonomi, dan tantangan perubahan iklim.

Secara khusus, ia mengkhawatirkan terjadinya perang dunia ketiga jika ketegangan antara kekuatan politik dunia tak diredakan, sedangkan dunia sedang terancam resesi ekonomi dan pemanasan global.

"Kita doakan Presiden Jokowi dan jajaran pemerintahan dapat mendayagunakan dengan baik the great opportunity (kesempatan yang bagus ini) untuk mempersuasi pemimpin dunia agar semua menjadi part of solution (bagian dari solusi) untuk membikin dunia dan bumi kita lebih aman di masa depan," kata SBY.

Baca juga: Sebut Wajar AHY Puji Pemerintahan SBY, PAN: Masa Jelek-jelekin Bapaknya

SBY menilai bahwa tak seharusnya para pemimpin dunia bersikap netral atau abstain atas keadaan dunia saat ini.

Menurut DIA, G20 bisa menjadi forum yang baik untuk para pemimpin dunia menemukan jalan keluar dari krisis global.

Ia mengenang bagaimana forum G20 pada masa ia menjabat sebagai Presiden pernah menjadi forum yang dianggapnya berhasil mempertemukan para pemimpin dunia dalam keadaan hangat dan kolaboratif.

Ketika itu, dunia dilanda resesi besar pada 2008.

"Berat memang, tidak mudah, tetapi sekarang menunjukkan bahwa akhirnya secara bertahap the great recession bisa diatasi. Kuncinya adalah dunia bersatu. G20 efektif," ujar SBY.

"Atmosfer saat itu sangat bagus. Di tengah-tengah G20 Summit, di kala kita break untuk apa pun, para pemimpin itu bisa duduk bersama sampai melemparkan guyonan. Di situ ada Putin, ada Obama, Xi Jinping," kata dia.

Baca juga: Ingatkan Pemimpin Negara G20, SBY: Perang Dunia Disertai Senjata Nuklir Bisa Terjadi

SBY menilai, tantangan pada G20 Summit kali ini akan lebih berat karena dunia sedang tidak dalam keadaan bersatu, bahkan jelas terbelah.

"Kita kompak dan bersatu saja tidak mudah untuk mengatasi goncangan perekonomian dunia waktu itu, apalagi sekarang. Kita terpecah dan terbelah," kata dia.

SBY berharap, Indonesia dapat memainkan perannya secara substantif dalam G20 Summit, bahkan berharap bahwa forum ini dapat mempertemukan Presiden AS Joe Biden dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping.

"Perundingan dan negosiasi itu cara klasik tapi masih tetap relevan dan masih tetap bisa digunakan. Indonesia sangat bisa memainkan peran sebagai smart and honest persuader (pembujuk yang cerdas dan jujur). Ini tradisi politik kita dari dulu," ujar SBY.

"G20 tentu tidak bisa menyelesaikan semua masalah, tetapi kalau bisa dipersuasi, sejumlah pemimpin dunia untuk bersedia melaksanakan pertemuan hati dan pertemuan pikiran, itu bisa menjadi a good beginning (awal yang baik), yang kelak sangat mungkin bisa mengubah jalannya sejarah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com