JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyinggung adanya partai yang tadinya bergabung ke dalam barisan pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Ma'ruf Amin, kini telah lepas.
Meski tak menyinggung secara langsung partai yang dimaksud, Hasto mengatakan, lepasnya partai itu lantaran telah mengusung calon presiden sendiri. Selain itu, ia juga menyebut bahwa partai itu identik dengan warna 'biru'.
Baca juga: Kiasan Biru Terlepas Hasto dan Nasdem yang Menyeberang
Diketahui, baru-baru ini Partai Nasdem telah resmi mencalonkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Lambang Nasdem sendiri diketahui identik dengan warna biru.
"Ya, biru itu dulu warna Belanda. Kalau sekarang kan ada warna biru lainnya juga ya. Anies kan banyak warna biru," kata Hasto saat perayaan HUT TNI Tahun 2022 di Kantor DPP PDI-P, Jakarta Pusat, Minggu (9/10/2022).
Sentilan Hasto ini berawal ketika ia menjelaskan tentang lukisan "Peristiwa 10 November 1945" di Kantor DPP PDI-P.
Baca juga: Hasto Sebut Biru Terlepas, Pengamat Nilai PDI-P Anggap Nasdem Ganjalan
Di dalam lukisan tersebut, terlihat sejumlah tokoh kemerdekaan. Mulai dari Bung Karno hingga Jenderal Sudirman. Di bagian tengah, terdapat peristiwa perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato oleh para pejuang.
Diketahui, warna bendera Belanda adalah Merah Putih Biru. Di dalam lukisan itu digambarkan para pejuang tengah merobak kain biru pada bendera tersebut. Hasto lantas menyinggung peristiwa itu.
"Para pejuang kita kan ada bendera Belanda, birunya dilepas. Dan ternyata birunya juga terlepas kan dari pemerintahan Pak Jokowi sekarang, karena punya calon presiden sendiri," kata Hasto.
Baca juga: Hasto Singgung Biru Terlepas Dinilai Wujud Kekecewaan PDI-P kepada Nasdem
Meski demikian, Hasto enggan menyebut secara gamblang siapa "biru" yang dimaksud. Hanya saja, ia mengatakan, terkadang sebuah peristiwa yang terjadi pada masa lalu bisa saja terjadi di masa depan.
"Itu arahnya perspektif historis, menginspirasi masa kini dan akan merancang masa depan," imbuhnya.
Di sisi lain, Nasdem membantah pernyataan Hasto yang menyebut mereka telah lepas dari pemerintahan Jokowi.
Menurut Wakil Ketua Umum Nasdem Ahmad Ai, partainya akan tetap berada di dalam koalisi pemerintahan Presiden Jokowi hingga 2024 mendatang.
"Komitmen Partai Nasdem mengusung Pak Jokowi-Ma'ruf Amin sampai 2024," ujar Ahmad Ali saat dihubungi Kompas.com.
Ia menegaskan bahwa pencalonan Anies sebagai capres tidak ada kaitannya dengan posisi mereka di dalam pmerintahan.
Baca juga: PDI-P Sebut Biru Lepas dari Pemerintahan, Nasdem Tegaskan Dukung Jokowi sampai 2024
Sebab, ia menjelaskan, dukungan Nasdem kepada pemerintah akan berakhir tahun 2024. Sementara setelah 2024, Nasdem merasa tidak memiliki kontrak dengan Jokowi.