Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindiran "Biru" Hasto dan Permintaan Nasdem agar PDI-P Hormati Keputusan Partai Lain

Kompas.com - 10/10/2022, 09:32 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyinggung adanya partai yang tadinya bergabung ke dalam barisan pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Ma'ruf Amin, kini telah lepas. 

Meski tak menyinggung secara langsung partai yang dimaksud, Hasto mengatakan, lepasnya partai itu lantaran telah mengusung calon presiden sendiri. Selain itu, ia juga menyebut bahwa partai itu identik dengan warna 'biru'.

Baca juga: Kiasan Biru Terlepas Hasto dan Nasdem yang Menyeberang

Diketahui, baru-baru ini Partai Nasdem telah resmi mencalonkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Lambang Nasdem sendiri diketahui identik dengan warna biru.

"Ya, biru itu dulu warna Belanda. Kalau sekarang kan ada warna biru lainnya juga ya. Anies kan banyak warna biru," kata Hasto saat perayaan HUT TNI Tahun 2022 di Kantor DPP PDI-P, Jakarta Pusat, Minggu (9/10/2022).

Sentilan Hasto ini berawal ketika ia menjelaskan tentang lukisan "Peristiwa 10 November 1945" di Kantor DPP PDI-P. 

Baca juga: Hasto Sebut Biru Terlepas, Pengamat Nilai PDI-P Anggap Nasdem Ganjalan

Di dalam lukisan tersebut, terlihat sejumlah tokoh kemerdekaan. Mulai dari Bung Karno hingga Jenderal Sudirman. Di bagian tengah, terdapat peristiwa perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato oleh para pejuang.

Diketahui, warna bendera Belanda adalah Merah Putih Biru. Di dalam lukisan itu digambarkan para pejuang tengah merobak kain biru pada bendera tersebut. Hasto lantas menyinggung peristiwa itu.

"Para pejuang kita kan ada bendera Belanda, birunya dilepas. Dan ternyata birunya juga terlepas kan dari pemerintahan Pak Jokowi sekarang, karena punya calon presiden sendiri," kata Hasto.

Baca juga: Hasto Singgung Biru Terlepas Dinilai Wujud Kekecewaan PDI-P kepada Nasdem

Meski demikian, Hasto enggan menyebut secara gamblang siapa "biru" yang dimaksud. Hanya saja, ia mengatakan, terkadang sebuah peristiwa yang terjadi pada masa lalu bisa saja terjadi di masa depan.

"Itu arahnya perspektif historis, menginspirasi masa kini dan akan merancang masa depan," imbuhnya.

Bantahan Nasdem

Di sisi lain, Nasdem membantah pernyataan Hasto yang menyebut mereka telah lepas dari pemerintahan Jokowi.

Menurut Wakil Ketua Umum Nasdem Ahmad Ai, partainya akan tetap berada di dalam koalisi pemerintahan Presiden Jokowi hingga 2024 mendatang.

"Komitmen Partai Nasdem mengusung Pak Jokowi-Ma'ruf Amin sampai 2024," ujar Ahmad Ali saat dihubungi Kompas.com.

Ia menegaskan bahwa pencalonan Anies sebagai capres tidak ada kaitannya dengan posisi mereka di dalam pmerintahan. 

Baca juga: PDI-P Sebut Biru Lepas dari Pemerintahan, Nasdem Tegaskan Dukung Jokowi sampai 2024

Sebab, ia menjelaskan, dukungan Nasdem kepada pemerintah akan berakhir tahun 2024. Sementara setelah 2024, Nasdem merasa tidak memiliki kontrak dengan Jokowi.

Halaman:


Terkini Lainnya

KPK Panggil Lagi Fuad Hasan Masyhur Jadi Saksi TPPU SYL

KPK Panggil Lagi Fuad Hasan Masyhur Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
2 KRI yang Ikut Amankan WWF di Bali Punya Kemampuan Sistem Reverse Osmosis, Apa Itu?

2 KRI yang Ikut Amankan WWF di Bali Punya Kemampuan Sistem Reverse Osmosis, Apa Itu?

Nasional
Menanti Penjelasan Polri-Kejagung soal Dugaan Densus 88 Buntuti Jampidsus

Menanti Penjelasan Polri-Kejagung soal Dugaan Densus 88 Buntuti Jampidsus

Nasional
Tanda Tanya Pembuntutan Jampidsus oleh Densus 88 dan Perlunya Kejagung-Polri Terbuka

Tanda Tanya Pembuntutan Jampidsus oleh Densus 88 dan Perlunya Kejagung-Polri Terbuka

Nasional
Sidang Praperadilan Sekjen DPR Indra Iskandar Lawan KPK Digelar Hari Ini

Sidang Praperadilan Sekjen DPR Indra Iskandar Lawan KPK Digelar Hari Ini

Nasional
KPK Hadirkan Istri, Anak, dan Cucu SYL Jadi Saksi dalam Sidang Hari Ini

KPK Hadirkan Istri, Anak, dan Cucu SYL Jadi Saksi dalam Sidang Hari Ini

Nasional
[POPULER NASIONAL] Tangis Puan di Rakernas PDI-P | Penjelasan TNI soal Kejagung Dijaga Personel Puspom

[POPULER NASIONAL] Tangis Puan di Rakernas PDI-P | Penjelasan TNI soal Kejagung Dijaga Personel Puspom

Nasional
Rakernas V PDI-P: Air Mata Puan, Tarik-ulur Mega, dan Absennya Prananda

Rakernas V PDI-P: Air Mata Puan, Tarik-ulur Mega, dan Absennya Prananda

Nasional
Megawati: Mungkin Tampangku Cantik, Pintar, Ratunya PDI-P, tapi Aku Ya 'Ratu Preman' Lho...

Megawati: Mungkin Tampangku Cantik, Pintar, Ratunya PDI-P, tapi Aku Ya "Ratu Preman" Lho...

Nasional
Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Nasional
Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Nasional
Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Nasional
Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Nasional
Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak, dan Cucu SYL di Persidangan

Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak, dan Cucu SYL di Persidangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com