Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Ucapan Effendi Simbolon yang Bikin Gerah Prajurit TNI: Sebut soal Gerombolan hingga Isu Disharmoni

Kompas.com - 14/09/2022, 10:28 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

"Apa sih yang kemudian dipertahankan? Ego bapak berdua itu, merusak tatanan hubungan junior dan senior di TNI, Pak," kata Effendi.

"Dengan segala hormat, Pak. Saya dekat dengan Pak Andika, saya dekat dengan Pak Dudung. Saya termasuk salah satu yang mendukung penuh bapak. Tapi, Pak, prihatin kita, Pak," lanjutnya.

Baca juga: Dianggap Cemarkan TNI, Effendi Simbolon Dilaporkan ke MKD DPR RI

Effendi juga menyinggung kabar yang menyebutkan bahwa disharmoni itu salah satunya dipicu oleh isu gagalnya anak Dudung menjadi taruna Akademi Militer (Akmil).

Menurut dia, tidak seharusnya ihwal ini menjadi perdebatan yang memicu keretakan di tubuh TNI.

Dia bilang, seleksi taruna Akmil harus sesuai dengan aturan dan tak ada pengecualian bagi siapa pun, termasuk anak jenderal.

"Sampai urusan anak KSAD gagal masuk Akmil pun menjadi isu. Emangnya kalau anak KSAD kenapa? Emang harus masuk?" kata Effendi.

"Kalau ketentuan mengatakan tidak ya tidak. Tidak ada diskresi," ujarnya lagi.

Baca juga: Panglima Perang AD Kecam Pernyataan Effendi Simbolon “TNI Bak Gerombolan”

Effendi pun meminta Andika tegas menyikapi persoalan ini. Sebab, sebagai panglima, Andika seharusnya menjadi pemimpin utama di tubuh TNI. 

"Orang bilang ngapain sih Panglima urusin yang tetek bengek begini. Tapi saya tahu Anda orang perfeksionis. Tapi sayangnya punishment di Anda kurang. Kalau saya seperti itu, take it or leave it, dia apa saya, Pak, saya lapor presiden. Biar aja gemuruh republik ini. Ngapain, Pak, kita sandang-sandang semua jabatan kalau tidak ada ketegasan," kata Effendi.

Singgung soal capres

Menurut Effendi, disharmoni di tubuh TNI bukan sekali ini saja terjadi. Hubungan Panglima dengan KSAD kerap tidak akur, bahkan sejak zaman kepemimpinan Moeldoko dan Gatot Nurmantyo.

Hal serupa berlanjut ke era kepemimpinan Hadi Tjahjanto, lalu kini Andika Perkasa dengan Dudung Abdurachman.

Padahal, Effendi bilang, para jenderal itu memimpin seluruh prajurit TNI.

"Kenapa kalian yang ego begitu. 450.000 itu tentara," ucap Effendi.

Effendi lantas mengaitkan sikap para pimpinan TNI ini dengan ambisi untuk menjadi calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres).

"Kalian sudah menikmati amanah kok nggak bisa menjaga hanya ego-ego begitu saja. Kalian mau jadi capres jadi cawapres? Saya usul mendingan dihentikan semuanya," tandas Effendi.

Baca juga: Kemesraan Andika-Yudo dan Isu Disharmoni dengan Dudung, Sinyal Dukungan buat KSAL Jadi Panglima?

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com