Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waketum Golkar Nurul Arifin Sebut Dinasti Politik Tak Haram

Kompas.com - 25/08/2022, 18:08 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin menyebut dinasti politik bukan sesuatu yang haram.

Menurut dia, dinasti dalam sebuah partai politik sah-sah saja selama orang itu memiliki kapabilitas dan kapasitas mumpuni.

Tanggapan ini diungkapkan Nurul dalam diskusi publik terkait dengan persiapan Pemilu 2024 dengan tajuk program ‘Election Talk Series' oleh BRIN bekerja sama dengan IDEA.

"Kalau orangnya mumpuni kenapa juga tidak boleh? Jadi dinasti politik tidak menjadi sesuatu yang haram ketika orang-orang tersebut mempunyai komitmen dan mempunyai kapasitas dan kapabilitas," kata Nurul Arifin dalam diskusi publik tersebut, Kamis (25/8/2022).

Baca juga: Giring Sebut PSI dan Golkar Sepakat Hindari Politisasi Agama

Nurul mengungkapkan, dinasti dalam partai politik bukan menjadi salah satu defisit dalam parpol. Di negara maju sekali pun seperti Jepang, ada partai yang sarat dengan dinasti politik.

"Kalau kita melihat satu contoh parpol di Jepang, LDP, itu semuanya adalah anaknya si ini atau kakeknya adalah tokoh politik yang memang punya kharisma," tutur dia.

Kendati begitu Nurul mengakui, semasa jadi aktivis, dia pun sempat beranggapan bahwa dinasti politik adalah sebuah defisit dalam parpol. Namun, setelah menyelami, nyatanya tidak demikian.

Baca juga: PDI-P Buka Sinyal Bangun Koalisi dengan Parpol Pendukung Pemerintah, Ketua DPP Golkar: Kami Sangat Terbuka

Bagi Nurul, dinasti politik akan menjadi defisit saat seorang tokoh mendapat suara dengan mudah, namun tidak dibarengi dengan kerja-kerja maksimal dan kapasitas kapabilitasnya.

Oleh karena itu, dinasti politik bakal tergantung lagi kepada individu masing-masing.

"Dapat suaranya gampang kemudian dia tidak bisa menjalankan pekerjaannya karena dengan mudahnya mendapat suara tersebut. Nah ini kan kalau begini tergantung individunya, bukan label dinasti," jelas dia.

"Jadi even yang sekarang misalnya terpilih karena suaranya terbanyak, karena usaha, itu pun Anda melihat tidak semuanya selalu hadir di parlemen," sambung Nurul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com