Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPW Sebut Ada Anggota DPR dan Polri yang Berusaha Pengaruhi Pandangannya Terkait Kasus Kematian Brigadir J

Kompas.com - 25/08/2022, 17:17 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengungkapkan ada anggota DPR dan personel Polri yang berusaha mempengaruhi pandangannya terkait penanganan kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.

Hal itu disampaikannya usai memenuhi panggilan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI terkait dugaan aliran uang Ferdy Sambo ke anggota DPR.

“Pokoknya ada dua orang mempengaruhi saya, yang satu anggota DPR, yang satu dari kepolisian,” tutur Sugeng ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (25/8/2022).

Baca juga: IPW Klarifikasi, Sebut Tak Ada Aliran Dana Ferdy Sambo ke Anggota DPR

Ia menjelaskan sebenarnya ada tiga pihak yang menghubunginya di awal kasus kematian Brigadir J mencuat.

Seorang lagi juga merupakan anggota DPR. Namun menurut Sugeng, orang itu hanya meminta pandangan tentang perkara tersebut.

“Yang satu anggota DPR hanya bertanya latar belakang (perkara) saja. Saya jelaskan bahwa IPW punya sikap untuk membentuk tim gabungan pencari fakta dan penonaktifan (Ferdy Sambo),” ucapnya.

Namun ia tak bisa membeberkan pada publik siapa dua orang yang disebutnya mencoba mempengaruhi itu.

Baca juga: 3 Tersangka Diperiksa di Sidang KKEP Sambo, Polri Sebut Masih Ada 12 Saksi yang Akan Diperiksa

Sugeng hanya membeberkan bahwa anggota Polri tersebut tak masuk dalam 97 anggota yang tengah diperiksa terkait pelanggaran kode etik.

Di sisi lain, Sugeng menganggap, upaya mempengaruhi sudut pandang IPW atas perkara kematian Brigadir J, karena dua pihak tersebut tertipu oleh narasi yang disebarkan oleh Sambo.

“Iya mungkin dia juga dapat suara bohong kan. Dibohongi,” katanya.

Terakhir ia mengklarifikasi bahwa tak ada aliran dana yang diterima anggota DPR dari Sambo.

“Kami memang tidak ada fakta terkait aliran dana itu, hanya sebagai bentuk pernyataan yang dilontarkan kemudian telah kami klarifikasi,” pungkasnya.

Baca juga: MKD DPR RI Panggil IPW Soal Dugaan Aliran Dana Ferdy Sambo ke Anggota DPR

Disebutkan Sugeng sempat melontarkan pernyataan pada salah satu media massa soal penerimaan uang anggota DPR dari Ferdy Sambo.

Namun dalan proses klarifikasi dengan MKD ia mengakui bahwa ucapan itu salah karena dilontarkan dalam keadaan ia tidak fokus karena sedang mengendarai mobil.

Selain Sugeng, MKD pun turut meminta keterangan dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) soal dugaan adanya anggota DPR yang menerima telepon dari Sambo pasca kematian Brigadir J.

Namun Mahfud enggan membeberkan nama anggota DPR itu karena mengaku belum mendapatkan klarifikasi dari pihak yang bersangkutan.

Sementara itu Ketua MKD DPR RI Aboe Bakar Al-Habsyi menyatakan setelah menerima keterangan dua pihak itu, proses dugaan pelanggaran etik tidak akan dilanjutkan.

Baca juga: Isi Surat Ferdy Sambo, Sebut Menyesal dan Minta Maaf

Sebab tak ada tindak pidana atau aliran dana yang diterima oleh anggota DPR.

“Sudah enggak ada apa-apa. Close,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com