Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Temuan Terbaru Komnas HAM: Isi Ancaman Pembunuhan Brigadir J hingga "Skuad" Pengancam

Kompas.com - 22/08/2022, 20:08 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

Brigadir J menangis

Sempat pula beredar kabar bahwa Brigadir J curhat dan menangis saat melakukan panggilan video dengan kekasihnya karena mengetahui dirinya hendak dibunuh.

Terkait ini, Komnas HAM memastikan bahwa tangisan Brigadir J tak ada kaitannya dengan ancaman pembunuhan Yosua, melainkan urusan pribadi.

"Jadi Vera cerita soal nangis-nangis itu 2-3 minggu sebelum tanggal 7 (Juli)," kata Anam.

Anam mengatakan, pihaknya mengetahui ini setelah melakukan pengecekan terhadap rekam jejak digital Brigadir J dan Vera.

"Dan kami cek di rekam jejak digitalnya memang Juni sampai Januari ini urusannya lain, berbeda dengan urusan ancaman pembunuhan. Ini urusan pribadi," tuturnya.

Perintah menghilangkan bukti

Anam juga mengungkap, Komnas HAM telah mengantongi bukti yang berisi perintah Sambo Cs untuk menghilangkan bukti pembunuhan Brigadir J. Bukti tersebut terekam melalui alat komunikasi.

"Kami juga mendapatkan (bukti) salah satu yang paling penting perintah untuk terkait barang bukti, supaya dihilangkan jejaknya. Jadi jejak digital itu kami mendapatkan itu," ujar dia.

Baca juga: Komnas HAM Kantongi Bukti Foto Jenazah Brigadir J di Rumah Dinas Ferdy Sambo

Selain itu, Komnas HAM juga mengantongi bukti foto jenazah Brigadir J di tempat kejadian perkara (TKP) penembakan di rumah dinas Sambo.

Foto tersebut diambil pada 8 Juli 2022, tepat di hari peristiwa pembunuhan terjadi.

"Kami mendapatkan foto yang terjadi tanggal 8 (Juli) di TKP pascaperistiwa (pembunuhan), yang paling penting adalah posisi jenazah yang masih ada di tempatnya," terang Anam.

Bertemu dengan Sambo

Anam mengakui, dirinya sempat bertemu Sambo di awal kasus kematian Brigadir J mencuat. Dalam pertemuan itu, kata Anam, Sambo hanya menangis tanpa mengatakan apa pun.

"Apa betul saya ketemu Sambo? Betul. Omongannya ya cuma nangis saja," ungkap Anam.

Anam mengaku tak paham apa yang terjadi saat itu. Sebab, dia belum mengetahui kasus pembunuhan Brigadir J.

Menurut Anam, dirinya bertemu dengan Sambo saat itu dalam rangka mengurus kasus yang ditangani ke Komnas HAM berkaitan dengan Divisi Profesi dan Penagamanan (Propam) Polri.

"Kenapa saya bisa bertemu dengan Pak Sambo? Karena memang biasanya banyak kasus yang (mengharuskan) saya kirim surat ke Propam maupun ke Bid Propam di polda-polda dan sebagainya itu," tutur Anam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com