Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai Buruh Targetkan 5,6 Juta Suara pada Pemilu 2024

Kompas.com - 12/08/2022, 15:27 WIB
Vitorio Mantalean,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS com - Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyampaikan bahwa partainya menargetkan 5,6 juta suara sah nasional di Pemilu 2024 atau sesuai ambang batas minimum atau parliamentary threshold 4 persen untuk masuk ke DPR RI.

Dia optimistis karena pemilih potensial Partai Buruh, jika dihitung dari para anggota serikat buruh yang terafiliasi dengan partainya, bisa mencapai 10-15 juta orang.

"Captive market kami tetap, 10 juta. Anggota kita yang sekarang anggota organisasi partai buruh tuh 10 juta (anggota), dengan keluarga kan bisa 5 juta. Targetnya 4 persen, 4 persen dari suara sah nasional," ungkap Said setelah mendaftarkan partainya sebagai calon peserta Pemilu 2024 ke KPU RI, Jumat (12/8/2022).

Baca juga: Partai Buruh Long March ke Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol Arah Bundaran HI Ditutup

"Kalau kita anggap suara sah nasional adalah sama dengan yang 2019, (sekitar) 140 juta, dikali 4 persen maka 5,6 juta (suara)," lanjutnya.

Said meyakini Partai Buruh dapat lolos verifikasi administrasi dan verifikasi faktual oleh KPU RI sehingga dapat ditetapkan sebagai partai politik peserta pemilu.

Menurutnya, ada 5 provinsi "emas" yang diperkirakan akan mendulang suara bagi partai bercorak jingga tersebut.

"Jawa Barat 3 juta (suara). Kami yakin jawa barat 3 juta, karena anggota kami di sana 10 juta. Kedua, Banten 1 juta, kota seribu pabrik. Ketiga, Jawa Timur sejuta. Keempat DKI Jakarta 750.000 suara sah. Kelima Kepulauan Riau, Batam, 750.000," ujar Said.

Baca juga: Tukang Sayur hingga Pedagang Starling Ramaikan Pendaftaran Partai Buruh ke KPU

"Ini pemetaan yang benar, bukan bluffing. Yang benar harus dibilang benar, supaya nanti tidak dicurangi, maka target 5,6 juta tercapai," kata dia.

Ia juga meyakini, berkaca pada fenomena di beberapa negara, Partai Buruh akan bisa berkuasa dalam 3 kali keikutsertaan dalam pemungutan suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com