Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancang-ancang Prabowo Subianto Menuju Pintu Pilpres 2024...

Kompas.com - 12/08/2022, 06:00 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto santer diisukan bakal mencalonkan diri pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Gerindra sudah sejak lama berkoar-koar bahwa ketua umumnya itu siap berlaga lagi di pilpres. Katanya, deklarasi pencalonan Prabowo akan diumumkan dalam waktu dekat.

Partai berlambang kepala garuda tersebut juga mengeklaim bahwa Prabowo telah mengantongi restu dari Presiden Jokowi untuk jadi capres.

Lantas, kapan Prabowo akan mendeklarasikan diri sebagai calon presiden? Bagaimana peluang Prabowo jika benar dirinya maju lagi di panggung pemilihan?

Baca juga: Prabowo Nyatakan Siap Jadi Capres Lagi di 2024

Diumumkan di Rapimnas

Rencananya, deklarasi pencalonan Prabowo sebagai presiden 2024 akan disampaikan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Gerindra yang digelar 12-13 Agustus 2022.

Dalam momen tersebut, Gerindra akan sekaligus meresmikan koalisinya dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Pertemuan dengan pihak PKB kemarin itu juga sudah kesepakatan, akhirnya kemudian rapimnas pencapresan dan pengumuman koalisi akan dilakukan pada tanggal 13 Agustus, hitung-hitungan hari baiknya begitu," kata Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (27/7/2022).

Baca juga: Ketua Harian Gerindra Sebut Prabowo Bersedia Maju Capres Lagi

Dasco memastikan bahwa Prabowo telah menyatakan kesediaannya untuk maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri rapat terbatas jajaran pengurus Gerindra dalam rangka persiapan Rakernas.

"Kami bilang, acara rapimnas akan dirancang seperti apa, itu tergantung dari jawaban Pak Prabowo. Kalau Pak Prabowo menyatakan bersedia, ya, kami harus buat besar-besaran, kan gitu. Karena itu seremoni yang paling penting," kata Dasco dalam wawancara khusus bersama Kompas.id, Jumat (29/7/2022).

"Ketika itu, dia mengatakan, 'Ya, kita akan ikhtiar.' Kalau dia sudah bilang kita ikhtiar, berarti kan bersedia," sambungnya.

Kendati demikian, Dasco memastikan bahwa Rapimnas besok tak akan sekaligus mengumumkan calon wakil presiden (cawapres) buat Prabowo.

Siap maju

Baru-baru ini Prabowo sendiri juga telah menyatakan bahwa dirinya siap maju lagi di Pilpres 2024 jika memang para pendukungnya menghendaki demikian.

“Ya kita lihat hasil Rapimnas. Tapi kalau saya dapat tugas, saya anggap tugas itu tugas yang suci untuk berbakti dan mengabdi pada rakyat,” katanya saat ditemui di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/8/2022).

Baca juga: Gerindra Klaim Presiden Jokowi Izinkan Prabowo Maju Capres

Prabowo mengaku tak bisa menolak jika dalam rapimnas Gerindra semua kader sepakat untuk kembali mengusungnya sebagai capres.

“Tentu harus saya terima dengan baik seandainya nanti dicalonkan,” ucapnya.

Prabowo pun berharap Pemilu 2024 bakal diisi dengan adu program antarpartai politik. Harapannya, program-program yang diusung parpol mengutamakan kesejahteraan rakyat.

“Oleh karena itu Indonesia harus bersatu, bersaing dengan baik dan keras mengadu program,” kata Menteri Pertahanan itu.

Restu Jokowi

Gerindra pun mengeklaim bahwa ketua umumnya itu telah mengantongi izin dari Presiden Jokowi untuk kembali mencalonkan diri di pilpres.

Katanya, Jokowi bertanya langsung pada Prabowo mengenai rencana pencalonannya.

"Ya, Pak Prabowo pernah ditanya (oleh presiden), 'maju enggak?'," kata Dasco dalam wawancara khususnya bersama Kompas.id.

"Dia (Prabowo) bilang, kalau Bapak (Jokowi) mengizinkan. Dan ternyata, kan, diizinkan untuk maju," tuturnya.

Baca juga: Prabowo: Hanya dengan Demokrasi yang Benar Rakyat Bisa Tenang

Menurut Dasco, restu Jokowi menjadi salah satu pertimbangan bagi Prabowo untuk maju lagi di pilpres.

"Ya sudah, dengan berbagai pertimbangan, akhirnya akan maju," ucapnya.

Namun demikian, diakui Dasco, Prabowo saat ini masih fokus menjalankan pekerjaannya sebagai pembantu presiden di kursi Menteri Pertahanan.

Prabowo meminta agar kesediaannya maju sebagai capres itu tak mengganggu pekerjaannya di kursi pemerintahan.

"Sebab, dia tidak ingin dibilang tidak committed. Dia berkomitmen sebagai pembantu presiden. Selama ini, kan, acara partai pun enggak pernah," tutur Wakil Ketua DPR itu.

Peluang dan saingan

Melihat ini, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menilai, peluang kemenangan Prabowo di Pilpres 2024 bergantung dari lawan politiknya kelak.

Sejauh ini, ada dua nama besar yang diprediksi bakal menjadi pesaing Prabowo di pilpres mendatang, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca juga: Prabowo Sebut Punya Semangat yang Sama dengan PKB pada Pemilu 2024

Menurut survei sejumlah lembaga, elektabilitas ketiga nama tersebut selalu berada di tiga besar.

"Ketika beliau (Prabowo) tidak akan menghadapi Anies atau Ganjar, peluangnya bisa dikatakan hampir pasti menang," kata Yunarto kepada Kompas.com, Kamis (11/8/2022).

Namun, menurut Yunarto, sulit untuk memastikan Ganjar dan Anies tak maju di pilpres mengingat kedua nama tersebut punya modal elektabilitas besar. Dapat dipastikan, banyak partai politik melirik keduanya.

Yunarto menilai, Prabowo punya sejumlah kelebihan sekaligus kelemahan jika hendak maju lagi di kontestasi pemilihan.

Salah satu kelebihannya, Prabowo punya pengalaman panjang dalam membangun komunikasi dan hubungan emosional dengan para pendukungnya lewat dua kali pemilu di 2014 dan 2019. Hal ini tidak dimiliki oleh Ganjar dan Anies.

Kedua, politisi Gerindra itu merupakan pimpinan partai politik besar di tanah air. Partai yang dipimpin Prabowo hampir pasti solid mendukung pencalonannya.

Selain itu, latar belakang sebagai orang yang pernah lama berkarier di militer juga dinilai sebagai keuntungan bagi Prabowo.

"Sebagian masyarakat masih melekat secara emosional kalau dibandingkan dengan masa Orde Baru kan ada ikatan emosional antara negara dengan latar belakang militer," ujar Yunarto.

Baca juga: Prabowo-Cak Imin Daftar Bareng ke KPU, Pengamat Nilai Tidak Jaminan Gerindra-PKB Langgeng sampai 2024

Namun demikian, pernah mencalonkan diri di Pilpres 2014 dan 2019 juga menjadi kelemahan bagi Prabowo. Sebab, dia merupakan wajah lama di pemilihan presiden.

Bisa jadi pemilih jenuh pada Prabowo dan lebih menjatuhkan pilihannya ke wajah-wajah baru.

"Jadi lawan pertamanya adalah kejenuhan dari masyarakat dibandingkan dengan tawaran yang akan diberikan oleh wajah baru terutama seperti Ganjar ataupun Anies," ucap Yunarto.

Tantangan kedua, lanjut Yunarto, memastikan basis pemilih Prabowo tetap memberikan suara untuknya.

Pemilih Prabowo di dua kali pilpres umumnya mereka yang tak menyukai sosok Jokowi.

Namun, sejak masuk ke pemerintahan Jokowi, Prabowo dianggap berada di area abu-abu. Oleh sebagian pemilihnya, dia dinilai sebagai pengkhianat.

"Jadi Pak Prabowo ini sekarang berada di antara dua sosok lain, Ganjar dan Anies. Yang satu jelas dikategorikan sebagai penerus Jokowi, yang satu dikategorikan sebagai simbol anti-Jokowi," ucap Yunarto.

"Pak Prabowo ada di tengah-tengahnya ini, grey area, yang juga harus dikuatkan oleh Pak Prabowo kembali basis massanya seperti apa," tuturnya.

Baca juga: Partai Gerindra Daftar Pemilu 2024, Prabowo: Harus Bersaing Keras, Mengadu Program

Pada pokoknya, Yunarto menilai, lawan terberat Prabowo di pilpres mendatang adalah Ganjar.

Sebab, menurut survei berbagai lembaga, dengan elektabilitas yang demikian, tingkat pengenalan Ganjar di masyarakat masih jauh lebih rendah dibandingkan Prabowo dan masih sangat mungkin ditingkatkan.

Sementara, dengan elektabilitasnya kini, mayoritas masyarakat sudah lebih mengenal Prabowo.

"Artinya peluang dari Ganjar untuk menaikkan elektabilitas masih jauh lebih besar dibandingkan Pak Prabowo yang tingkat pengenalannya sudah mentok dan ruang geraknya jauh lebih kecil," tutur Yunarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com