Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Ketua KPK: Sulit Membayangkan Anggota Parpol Bersih dari Korupsi

Kompas.com - 09/08/2022, 16:21 WIB
Syakirun Ni'am,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango mengaku sulit membayangkan anggota partai politik (parpol) yang duduk di pemerintahan maupun lembaga legislatif bebas dari perilaku korupsi.

Sebab, tak sedikit anggota DPR, gubernur, bupati atau wali kota, dan menteri yang berurusan dengan KPK.

"Melihat kenyataan tersebut rasanya sulit membayangkan wakil-wakil partai yang berintegritas dan bersih dari korupsi," kata Nawawi saat memberikan materi Politik Cerdas Berintegritas (PCB) untuk Partai Perindo sebagaimana disiarkan YouTube ACLC KPK, Selasa (9/8/2022).

Baca juga: Eks Ketua KPU Depok Terdakwa Korupsi Dijebloskan ke Rutan Sukamiskin Usai Jalani Sidang Perdana

Nawawi mengatakan, setidaknya lebih dari 300 anggota DPR pernah terjerat kasus korupsi.

Kemudian, lebih dari 20 menteri, 20 gubernur, 140 bupati atau wali kota pernah berurusan dengan KPK.

"Semua karena yang kita sebut di awal tadi, korupsi," ujar Nawawi.

Mantan Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat itu menekankan, keberadaan partai politik begitu penting bagi roda demokrasi di Indonesia.

Menurut dia, berbagai jabatan strategis, mulai dari DPR, presiden, MPR, kepala daerah, dan lainnya berasal dari partai politik.

Mereka juga memberikan banyak janji kepada masyarakat saat masa pemilu.

"Namun, tidak hanya mengabaikan aspirasi pemilih, para koruptor ini juga menggorogoti negara yang seharusnya untuk kesejahteraan rakyat," kata Nawawi.

Baca juga: Kejagung: Surya Darmadi Tak Respons Tiga Surat Panggilan Terkait Kasus Korupsi PT Duta Palma Group

KPK mengaku menyadari korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang merusak berbagai progam pembangunan di Indonesia.

Karena itu, sejak 2012, KPK telah melakukan kajian terhadap partai politik dan seluk beluk Pemilu.

KPK juga telah memberikan rekomendasi guna mewujudkan sistem yang berintegritas.

"Saat ini KPK telah mulai program Politik Cerdas Berintegritas Terpadu, ini PCB mirip-mirip klub sepakbola kebanggaan ini, Barcelona," ujar Nawawi berkelakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com