Terbaru, Presiden PKS Akhmad Syaikhu menyatakan, wacana Koalisi Semut Merah antara partainya dengan PKB batal.
Ini karena PKB hendak meresmikan kerja sama dengan Gerindra dalam waktu dekat.
"Ya otomatis (batal)," ujar Syaikhu saat ditemui di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Jumat (29/7/2022).
Baca juga: PKB Bakal Deklarasikan Piagam Koalisi dengan Gerindra Sebelum 17 Agustus
Kendati batal berbesan, Syaikhu mengaku, partainya tetap menghormati keputusan PKB yang memilih berkoalisi dengan Gerindra.
"Bagian dari yang harus kita jaga bersama agar lebih banyak lagi kandidat yang bisa maju dalam kontestasi Pemilu 2024," tuturnya.
Syaikhu pun menegaskan, hingga kini PKS belum membuat keputusan soal koalisi Pemilu 2024.
Melihat dinamika ini, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menyebut, Koalisi Semut Merah kini menjadi wacana yang layu sebelum berkembang.
"Memang layu sebelum berkembang. Namun memang belum ada kesepakatan, tanda tangan di atas kertas, atau MoU (memorandum of understanding/nota kesepahaman," kata Ujang kepada Kompas.com, Jumat (29/7/2022).
Menurut Ujang, batalnya rencana kerja sama ini sangat mungkin membawa luka bagi PKS.
Namun, kata dia, gagalnya Koalisi Semut Merah juga terbilang masuk akal lantaran basis massa PKB dan PKS di akar rumput kerap tak sejalan.
"Jadi kalau tidak jadi berkoalisi itu sesuatu yang realistis aja sebenarnya karena di tingkat grass root mereka berantem terus, tidak pernah ketemu," ujarnya.
Baca juga: Butuh Kerelaan Cak Imin Seandainya Prabowo Tak Tunjuk Dia Jadi Cawapres...
Ujang menduga, PKB telah berhitung bahwa jika mereka berkoalisi dengan Gerindra, Muhaimin punya peluang menjadi cawapres Prabowo.
Sebagaimana diketahui, sudah sejak lama Imin ingin melaju ke panggung pilpres, tapi hingga kini belum kesampaian.
"Itu kelihatannya akan harga mati jika Gerindra berkoalisi dengan PKB maka capresnya Prabowo, cawapresnya Cak Imin. Tidak mungkin cawapresnya adalah pihak lain," ucap Ujang.
Menurut Ujang, seandainya PKB telah meresmikan kerja sama dengan Gerindra, kecil kemungkinan PKS ikut merapat.
Sebab, selain basis massa mereka yang kemungkinan tak sejalan, PKS sejak awal juga tak menjalin komunikasi dengan Gerindra.
Ujang memprediksi, PKS nantinya akan berlabuh ke Demokrat atau Nasdem, alih-alih menyusul gerbong PKB dan Gerindra.
"Tapi kemungkinan semuanya masih cair, apa pun masih bisa terjadi terkait dengan persoalan koalisi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.