Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kualitas ASN Terus Meningkat, tetapi Masih di Bawah Parameter Global

Kompas.com - 27/07/2022, 10:52 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sekretaris Utama Lembaga Administrasi Negara (LAN) Reny Suzana mengatakan, kualitas aparatur sipil negara (ASN) dari tahun ke tahun terus mengalami perubahan yang signifikan.

Namun, katanya, jika dilihat dari parameter global, baik secara Global Competitiveness Index dan Human Development Index, kualitas ASN Indonesia masih berada di bawah negara lain di kawasan Asia Tenggara.

Untuk itu, pengembangan kompetensi memainkan peranan kunci untuk mempersiapkan generasi mendatang yang mampu berkompetisi di kancah global.

Reny menyebutkan, pemerintah telah memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan kompetensi (bangkom) ASN dengan menempatkan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi program prioritas nasional.

Termasuk pula dengan memberikan hak ASN untuk mengembangkan kompetensi sebesar 20 jam per tahun.

Baca juga: Kepala LAN Sebut Butuh Kolaborasi dan Sinergi untuk Atasi Permasalahan Latsar CPNS Papua

Menurutnya, itu merupakan upaya LAN untuk menciptakan ASN unggul dalam menghadapi berbagai perubahan dan tantangan volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity (VUCA) yang terus bergeser menjadi brittle, anxiety, non-linier, and incomprehensible (BANI).

“Maka bangkom harus terus beradaptasi dengan segala perubahan seiring dengan perkembangan teknologi yang berubah dengan cepat,”  ungkap Reny dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (27/7/2022).

Dia mengatakan itu dalam webinar “Digitalisasi Bangkom untuk Mewujudkan ASN Merdeka Belajar” yang digelar secara hibrida di Aula Prof Agus Dwiyanto, Kantor LAN Veteran, Selasa (26/7/2022).

“Maka digitalisasi bangkom menjadi salah satu upaya dalam menaikkan training rate yang masih relatif rendah,” ujarnya.

Reny menambahkan, bangkom harus berubah, tidak boleh mempertahankan cara-cara yang konvensional, dan harus menemukan cara baru dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Baca juga: LAN Gandeng Pijar Foundation Dorong Peningkatan Kompetensi ASN

Selain itu, transformasi bangkom yang semula berbasis pada training development perlu diarahkan menuju learning development.

Dia menilai, konteks tersebut bertujuan menyiapkan SDM dengan talenta unggul dan berkinerja tinggi.

Reny mengatakan, konsep ASN merdeka belajar menjadi sebuah langkah strategis dalam menciptakan ASN unggul di dunia birokrasi.

“Maka dibutuhkan peran lembaga pelatihan dan biro SDM atau kepegawaian untuk menawarkan berbagai program pengembangan kompetensi sesuai dengan kebutuhan dan tantangan pada masa mendatang,” katanya.

Sementara itu, Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN Muhammad Taufiq mengatakan, akselerasi digitalisasi bangkom perlu didukung dengan berbagai faktor.

Halaman:


Terkini Lainnya

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com