Seperti yang diinginkan Gus Dur, ia meninggalkan Istana tanpa ada pertumpahan darah.
"Santai saja, keluar ya keluar saja, para kiai lalu berkumpul lagi di rumah beliau di Ciganjur, sudah," kata Bakir.
Meski demikian, kepergian Gus Dur dari Istana turut membuat orang-orang dekatnya diselimuti rasa haru.
"Masih pakai mobil RI 1, saya masih ingat banget. Pak sopirnya, Pak Jaya," kenang Inayah Wahid, putri bungsu Gus Dur.
"Itu saya ingat, waktu itu menyetir sambil menangis. Itu situasinya haru banget," imbuh dia.
Wartawan yang bertugas di Istana juga merasa kehilangan akan sosok Gus Dur. Demikian diceritakan Alissa.
Alissa menuturkan, saat Gus Dur hendak meninggalkan Istana, satu per satu awak media menyalami Gus Dur sambil meminta maaf.
"Waktu pada pamitan pada salaman, jadi wartawan-wartawan Istana itu nyalamin Gus Dur sambil nangis. Nangisnya apa? Minta maaf karena mereka pengen nulis yang berbeda tapi enggak bisa," kata Alissa.
"Kita selama ini tau media enggak akan bisa lepas dari payung perspektifnya, kalau perspektifnya medianya harus begini pasti wartawannya harus itu, kita tahu. Tapi mereka sampai minta maaf itu lho," imbuh Alissa.
Baca juga: Surat Sakti Lurah Gambir yang Buat Gus Dur Tinggalkan Istana
Alissa mengatakan, saat dimintai maaf oleh awak media, Gus Dur pun memaklumi apa yang dirasakan oleh mereka.
"Setiap orang punya keberanian masing-masing dan beliau sadar betul bagaimana sistem bekerja. How the system works," kata Alissa.
Mantan wartawan Harian Kompas Joseph Osdar mengatakan, yang paling dirindukan wartawan adalah sikap santai Gus Dur menghadapi mereka.
"Wartawan itu sering diajak ngobrol-ngobrol oleh Gus Dur. Ngobrol santai begitu, sekaligus wawancara. Beliau tidak khawatir ditanya apa saja, bahkan pertanyaan yang sensitif pun bisa dijawab dengan santai," ungkap Osdar.
Usai pulang kembali ke Ciganjur, Gus Dur tetap bersilaturahmi dengan baik dengan wartawan Istana.
Para wartawan juga masih sering berkunjung ke Ciganjur untuk berbincang santai atau berdiskusi dengan Gus Dur semasa hidupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.