Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Akar Semangat Gus Dur Membela Kaum Minoritas

Kompas.com - 24/07/2022, 19:23 WIB
Tatang Guritno,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Peninggalan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur untuk bangsa Indonesia terletak pada semangatnya memperjuangkan kaum minoritas.

Kompas.com mencatat, ada empat upaya Gus Dur untuk mendorong kaum minoritas dan mereka yang termarjinalkan agar bisa hidup berdampingan dengan masyarakat lainnya.

Pertama, Gus Dur mengeluarkan Keppres Nomor 6 Tahun 2000 yang mencabut Inpres Nomor 14 Tahun 1967 bikinan Presiden Soeharto, yang mengekang kebebasan ibadah dan tradisi masyarakat Tionghoa.

Masyarakat keturunan Tionghoa hampir 30 tahun dibatasi kebebasannya oleh pemerintah Orde Lama.

Dengan terbitnya Keppres tersebut pada pada 17 Januari 2000, akhirnya masyarakat Tionghoa bisa bernapas lega.

Baca juga: Air Mata Gus Dur Mengalir sebelum Terbitkan Dekrit

Kedua, Presiden keempat Republik Indonesia itu menyampaikan permintaan maafnya kepada para korban G30S, baik tahanan politik maupun mereka yang dituding keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Dalam pandangan Gus Dur, sebagaimana dikutip dari Harian Kompas yang terbit 15 Maret 2000, belum tentu orang yang ditunding komunis dan dihukum mati itubersalah.

Pembuktian yang sahih harus diambil melalui jalur hukum, yaitu pengadilan.

Tiga, dukungan Gus Dur untuk kelompok Ahmadiyah. Meski mengaku tak sepakat dengan ajarannya, Gus Dur menegaskan siap memberikan pembelaan.

Dikutip dari nu.or.id, 14 Mei 2008, Gus Dur yang kala itu menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bahkan menyatakan siap menjadi saksi untuk membela Ahmadiyah jika perkaranya dibawa ke pengadilan.

Baca juga: Gus Dur: Tak Ada Jabatan yang Layak Dipertahankan dengan Pertumpahan Darah

Saat itu kelompok Ahmadiyah menuai polemik karena dinilai memberikan ajaran yang tidak sesuai dengan Islam.

Polemik itu berbuntut dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama (SKB) yang ditandatangani Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri dan Jaksa Agung yang memberikan peringatan agar kelompok Ahmadiyah menghentikan kegiatannya.

Empat, membuka diskusi dengan masyarakat Papua.

Dalam salah satu kunjungannya pada 30 Desember 1999, Gus Dur menyempatkan diri berdialog dengan tokoh masyarakat Papua.

Ia mendengarkan semua pendapat, bahkan dari mereka yang menuntut kemerdekaan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com