Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko Sebut RI Harus Jadi Pemain Utama Pengembangan Mobil Listrik

Kompas.com - 22/07/2022, 15:43 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan, Indonesia harus menjadi pemain utama dalam pengembangan kendaraan listrik di tingkat global.

Hal itu, kata Moeldoko, karena Indonesia memiliki sumber daya pendukung kendaraan listrik.

"Kita harus mensyukuri anugerah ini dengan melakukan lompatan besar. Jangan hanya jadi penonton, tapi harus jadi pemain utama dalam pengembangan mobil listrik global," kata Moeldoko saat menghadiri Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 di Jakarta, Jumat (22/7/2022), dikutip dari siaran pers.

Dalam kesempatan itu, Moeldoko bersama selebriti Uya Kuya juga sempat menjajal salah satu mobil listrik buatan Wuling yang dipamerkan di acara tersebut.

Baca juga: Jokowi Segera Terbitkan Inpres, TNI dan Polri Akan Jadi Prioritas Pemakai Mobil Listrik

"Nyaman sekali, karena suaranya tidak bising, kecepatannya juga kenceng, jadi enggak usah khawatir kalau mobil listrik seolah-olah enggak bisa lari cepat. Ini bisa," kata Moeldoko.

Menurut Moeldoko, gelaran tersebut dapat memicu dan memacu pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.

Terlebih lagi, saat ini pemerintah tengah mendorong transisi dan konversi kendaraan konvensional menuju kendaraan listrik.

Baca juga: Saat Jokowi dan Iriana Jajal Mobil Listrik di Batang

"Pameran ini ajang pembuktian bahwa mobil listrik itu tidak seribet yang dipikirkan calon pengguna. Di sini ditunjukkan, bagaimana kemudahan penggunaan mobil listrik dan charging-nya, begitu juga dengan kesiapan stasiun pengisian daya," kata Moeldoko.

Pada Oktober 2021, Presiden Joko Widodo mengaku optimistis bahwa program percepatan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) di Tanah Air dapat terealisasi sesuai dengan peta jalan yang sudah ditentukan.

Dengan demikian, dua atau tiga tahun lagi mobil listrik produksi dalam negeri mulai bermunculan secara masif, mulai dari yang berharga terjangkau sampai dengan berteknologi canggih.

Untuk merealisasikannya, perkembangan hilirisasi produk nikel harus terus diperhatikan. Lalu, investor atau badan usaha milik negara (BUMN) juga harus didorong untuk mendirikan industri pengolahan di Indonesia.

Baca juga: Moeldoko Sebut Pengembangan Mobil Listrik Masih Hadapi Banyak Tantangan

"Kita setop ekspor bahan mentah dan paksa, entah BUMN, swasta kita, atau investor, untuk mendirikan industrinya di dalam negeri. Nanti Bapak dan Ibu bisa lihat dua atau tiga tahun lagi yang namanya mobil listrik mulai bermunculan dari negara kita," kata Jokowi.

Ke depan, pemerintah juga ingin mengintegrasikan Krakatau Steel dengan industri baterai litium, industri turunan nikel, dan otomotif. Sebab, saat ini Krakatau Steel telah memiliki Pabrik Hot Strip Mill.

"Yang bisa memproduksi lembaran-lembaran tipis untuk bodi mobil. Dulu hanya untuk sasisnya, sekarang sudah bisa untuk bodi mobil. Baru saya resmikan bulan lalu," kata Jokowi saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com