Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Kasus Covid-19 Diprediksi Akhir Juli, Masyarakat Diminta Tak Lengah

Kompas.com - 15/07/2022, 13:23 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19, Reisa Brotoasmoro mengingatkan masyarakat agar tetap waspadai tren puncak kenaikan kasus Covid-19 yang diperkirakan terjadi pada pekan ketiga hingga pekan keempat Juli 2022.

Reisa meminta masyarakat tidak lengah karena saat ini merupakan pekan ketiga Juli yang artinya masuk rentang waktu tersebut.

"Diperkirakan puncak kasus Covid-19 pada pekan ketiga atau keempat Juli. Yang mana diprediksi terdapat 20.000 kasus positif per hari. Oleh sebab itu kita tidak boleh lengah, sebah kita masih berada dalam rentang waktu itu," ujar Reisa dalam keterangan pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat (15/7/2022).

Baca juga: Kasus Covid-19 di Depok Meningkat, Tempat Tidur Isolasi RSUD ASA Masih Nihil Pasien

Menurut Reisa, kenaikan jumlah kasus aktif dan kasus positif Covid-19 ini berkaitan dengan perhitungan setelah dua hingga empat pekan pasca teridentifikasi munculnya varian baru.

Di Indonesia sendiri kenaikan kasus saat ini terjadi akibat penularan sub varian BA.4 dan BA.5 Omicron.

Kedua subvarian baru ini disebutkannya menyebabkan kenaikan kasus Covid-19 di bebrapa negara dan menyebabkan gejala cukup ringan dan keterisian perawatan di RS yang cukup rendah.

Baca juga: Satgas: Positivity Rate Naik Berarti Risiko Terinfeksi Covid-19 Meningkat

Lebih lanjut Reisa mengungkapkan, hingga 13 Juli 2022 keterisian RS Covid-19 atau bed occupancy ratio (BOR) di Indonesia sebesar 3,22 persen.

Dia mengungkapkan, meski angka tersebut masih cukup rendah tetapi kenaikan sudah terjadi sejak Juni.

"Pada 23 Juni 2022, BOR tercatat sebesar 2,03 persen. Maka dapat disimpulan per 13 Juli angka keterpakaian RS secara konsisten mengalami kenaikan 0,31 persen selama sepekan terkahir. Sehingga sebaiknya kita tetap waspada," tambahnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com