JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie menyebut Sunny Tanuwidjaja mundur dari Sekretaris Dewan Pembina PSI karena beda jalan politik.
Grace pun mengungkit sikap PSI yang tidak akan pernah mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Sesuai pernyataan saya sebelumnya, bahwa PSI tidak akan pernah mendukung Anies Baswedan karena yang bersangkutan memiliki rekam jejak terlibat dalam politik identitas yang sangat bertentangan dengan DNA PSI," ujar Grace saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Selasa (28/6/2022).
Grace menjelaskan, Sunny sudah tidak aktif dalam operasional PSI sejak mengundurkan diri setahun yang lalu.
Baca juga: Beda Jalan Politik, Sunny Tanuwidjaja Mundur dari Dewan Pembina PSI
Dia mengaku jarang berkomunikasi dengan Sunny, sehingga tidak tahu aktivitasnya saat ini.
"Sunny mundur atas keinginannya sendiri, karena beliau menyadari akan memilih jalan politik yang berbeda dengan PSI," imbuhnya.
Kini, posisi Sekretaris Dewan Pembina PSI diisi oleh Raja Juli Antoni.
Sebelumnya, PSI menegaskan tetap tidak akan mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
Adapun dukungan bagi Anies mengemuka dalam Rapat Kerja Nasional Partai Nasdem, di mana Ketua Umum Nasdem Surya Paloh mengumumkan Anies sebagai 1 dari 3 kandidat bakal capres yang bakal diajukan Nasdem untuk Pilpres 2024.
“Menyangkut hal ini, sudah sangat jelas bahwa PSI tidak akan mendukung Mas Anies di Pilpres 2024,” ujar Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie dalam keterangan tertulis, Minggu (19/6/2022).
Baca juga: Politik Identitas Arab di Era Medsos
Grace kemudian mengungkit isu intoleransi dan korupsi.
Selama Anies duduk di tampuk kepemimpinan Ibu Kota, PSI memang lantang mengkritik Anies dalam dua hal tersebut, terkait isu SARA dalam Pilgub DKI 2017 dan hajatan Formula E yang dianggap memiliki masalah terkait anggaran.
“Kami memeluk teguh prinsip anti-intoleransi dan antikorupsi. Maka, tak mungkin kami mendukung kandidat yang bermasalah dalam dua atau salah satu prinsip tersebut,” kata Grace.
“Prinsip harus ditegakkan dengan sebaik-baiknya. PSI menolak untuk bersikap pragmatis dan oportunis,” lanjutnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.