Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Lebih Dekat Kopassus Kamboja yang Pernah Digembleng Prabowo

Kompas.com - 22/06/2022, 20:03 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sambutan meriah yang diterima Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat melawat ke markas Korps Komando Pasukan Khusus (SFC) Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja pada Selasa (21/6/2022) kemarin bukan tanpa sebab.

Ternyata para perwira di korps itu pernah merasakan digembleng oleh Prabowo dan para instruktur lain dari Korps Komando Pasukan Khusus.

Dalam kunjungan ke Phnom Penh, Kamboja, Prabowo disambut oleh Wakil Panglima Angkatan Darat sekaligus Komandan Kopassus Kamboja, Letjen Chab Peakdey. Dia merupakan salah satu perwira yang pernah dilatih oleh Prabowo.

Sejumlah perwira tinggi Angkatan Darat Kamboja yang pernah dididik Prabowo dan hadir dalam pertemuan itu adalah Letjen Yib Koy yang kini menjabat Danpusdik Paspam PM Kamboja.

Kemudian Mayjen Sin Ra yang menjabat Komandan Detasemen 241 Paspam PM Kamboja, dan Letjen Pol Chin Sary yang menjabat Dirjen Oditor Kepolisian Nasional Kamboja.

Baca juga: Prabowo: Kita Tidak Boleh Biarkan Kekuatan Luar Pecah Belah ASEAN

Lalu Mayjen Yin Chumnith yang kini menjabat Wakil Kepala Staf Paspam PM Kamboja, Mayjen Ty Samouna yang menjabat Asintel Paspam PM, dan Mayjen Pol Nau Chamroeun yang menjabat Wakil Kabinet Kepolisian Nasional.

Prabowo dalam reuni tersebut pun menekankan bahwa dirinya selalu menganggap bangsa Kamboja saudara dekat Indonesia dengan ikatan sejarah yang panjang. Kerja sama bilateral kedua negara juga senantiasa terbina dengan baik seiring waktu.

“Hubungan kerja sama bilateral pertahanan kedua negara sangat penting bagi Indonesia,” katanya.

Menhan Prabowo Subianto ketika mendatangi Markas Special Forces Command atau Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja di Phnom Penh, Kamboja, Selasa (21/6/2022).Humas Setjen Kemenhan Menhan Prabowo Subianto ketika mendatangi Markas Special Forces Command atau Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja di Phnom Penh, Kamboja, Selasa (21/6/2022).

“Semakin Kamboja kuat dan makmur berarti ASEAN akan makin makmur, dan Indonesia akan menjadi tenang karena negara tetangganya kuat dan makmur,” imbuh Prabowo.

Sejak 1970

Kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Kamboja sudah dimulai sejak 1970.

Saat itu para prajurit dan perwira dari Angkatan Darat Kamboja, terutama Korps Pasukan Khusus yang saat itu masih bernama Resimen 911 dan Pasukan Pengamanan Perdana Menteri, berlatih dengan Kopassus.

Merujuk pada pemberitaan Phnom Penh Post, TNI AD sudah melatih sekitar 200 prajurit Korps Pasukan Khusus dan Pasukan Antiterorisme Nasional Kamboja sejak 2012. Pelatihan kualifikasi komando itu dilakukan di Indonesia selama 6 bulan.

Materi pelatihan yang diberikan meliputi penembak runduk (sniper), operasi antiteror, menyelam, panjat tebing, dan terjun payung.

Baca juga: Pekik “Komando” Sambut Kedatangan Prabowo di Markas Kopassus Kamboja

Selain itu, TNI AD juga mengirim perwira mereka ke Kamboja untuk melatih pasukan pengamanan perdana menteri.

Menurut keterangan pers Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia pada 24 Februari 2021, TNI AD dan Angkatan Darat Kamboja meneken perjanjian kerja sama pada Desember 2007.

Salah satu isi perjanjian itu adalah TNI AD bersedia memberikan pelatihan bagi kedua korps pasukan khusus Kamboja itu. Bahkan menurut rencana tahun ini akan digelar latihan gabungan antara Kopassus TNI AD dan AD Kamboja.

Baret merah

Kopassus Kamboja mempunyai markas komando yang terletak di Takethmey, Distrik Angsnoul, Provinsi Kandal. Jumlah keseluruhan kesatuan itu mencapai 5.000 personel.

Mereka dibagi menjadi 7 unit dan 14 batalion. Pembagiannya adalah sebagai berikut:

  1. Grup Komando 1-4 adalah pasukan lintas udara (Airborne)
  2. Grup Komando 5-9 adalah pasukan pemukul
  3. Grup Komando 10-12 adalah pasukan pendukung
  4. Grup Komando 13 adalah khusus untuk pengawalan
  5. Grup Komando 14 adalah pasukan antiteror

Para prajurit yang hendak bergabung dengan Kopassus Kamboja harus melewati sejumlah tahapan pendidikan, yaitu:

  1. Pendidikan prajurit komando Baret Merah (6 tahap)
  2. Pendidikan lintas udara (11 tahap)
  3. Pendidikan terjun bebas (3 tahap)
  4. Pendidikan selam pernapasan bebas/SCUBA di Laut Chhak (3 tahap)
  5. Pendidikan antiteror (3 tahap)

Dari sejumlah cabang pendidikan itu, sebagian dilakukan bekerja sama dengan Kopassus. Para prajurit itu dikirim dari Kamboja untuk belajar di Pusat Pendidikan Kopassus di Batujajar, Jawa Barat.

Baca juga: Momen Prabowo Reuni dengan Anak Didiknya di “Kopassus Cabang Kamboja”

Di sana para prajurit mempelajari teknik terjun payung dan pendaratan.

Dengan berbagai metode pelatihan itu, Kopassus Kamboja disiapkan untuk diterjunkan dalam berbagai operasi, yaitu:

  1. Operasi lintas udara
  2. Operasi serang udara
  3. Pertempuran jarak dekat
  4. Penumpasan pemberontakan
  5. Antiteror
  6. Serangan langsung
  7. Penyelamatan sandera
  8. Intelijen
  9. Peperangan hutan
  10. Penyerbuan
  11. Misi pengintaian
  12. Operasi khusus
  13. Peperangan non konvensional

Sebagai bentuk penghormatan karena dilatih oleh Kopassus, sejumlah simbol milik pasukan khusus TNI AD itu juga diadopsi oleh pasukan khusus Kamboja.

Pasukan khusus Angkatan Darat Kamboja itu sampai saat ini mengenakan baret merah persis milik Kopassus. Selain itu, sejumlah corak seragam loreng mereka juga mengadopsi motif Kopassus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com