Namun demikian, mau tak mau Ganjar harus berebut tiket panggung pilpres dengan putri mahkota partai, Puan Maharani.
"Sekalipun Ganjar sering dikritik, tetapi dia di survei kuat. Tapi kan harus berkompetisi dengan Puan yang sekalipun elektabilitasnya nggak kuat, tapi kan didukung oleh struktur partai. Sama-sama rumit," kata Adi.
Sebagaimana diketahui, nama Ganjar diumumkan masuk dalam bursa capres Nasdem pada Rakernas Nasdem yang digelar Jumat (17/6/2022).
Selain Ganjar, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa juga masuk dalam bursa capres partai pimpinan Surya Paloh itu.
Terkait ini, Ganjar telah angkat bicara. Ganjar menegaskan, dirinya merupakan kader partai banteng yang akan tegak lurus pada arahan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri.
“Ya semua orang bisa memberikan, kami menghormati partai apa pun, gitu ya, karena saya anggota PDI-P tentu keputusan tegak lurus pada Ibu Ketum. Itu sudah menjadi rumus seluruh anggota partai,” kata Ganjar ditemui di Sekolah Partai PDI-P, di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (17/7/2022).
Baca juga: Jika Tak Diusulkan PDIP Jadi Capres, Ganjar: Itu Hak Prerogatif Ibu Ketum
Selain oleh Nasdem, nama Ganjar sempat disinggung oleh Koalisi Indonesia Bersatu yang dibentuk oleh Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Namun demikian, Gubernur Jawa Tengah itu enggan menanggapi lebih jauh mengenai partai lain yang mengaku mendukung atau akan mengusungnya sebagai calon presiden.
Menurut dia, pemilu masih jauh dan masih banyak tugas yang harus ia selesaikan sebagai gubernur.
"Kita masih diminta untuk menyiapkan soal UKM, soal pangan pendamping beras, lebih baik saya mengerjakan dulu tugas saya sebagai Gubernur,” kata Ganjar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.