Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Megawati Pecat Kader yang Main Dua Kaki untuk Pilpres, Sindiran buat Ganjar?

Kompas.com - 22/06/2022, 10:08 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

Selain itu, Puan juga menjelaskan maksud pertanyaan Megawati mengenai kader partai tak boleh bermain “mejeng-mejeng” saja.

Menurut dia, pernyataan itu tak menyasar individu tertentu di partai. Melainkan merupakan seruan untuk semua kader.

“Kalau mungkin saya bisa mengatakan, ini tidak ditunjukkan untuk orang per orang atau oknum individu-individu. Ini disampaikan secara menyeluruh pada semua kader yang hadir saat luring ataupun daring," ujar Puan.

"Saya pun disitu sebagai kader,” lanjut Ketua DPR RI itu.

Sentil Ganjar?

Melihat ini, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai bahwa lewat pernyataannya Megawati sebenarnya hendak mengingatkan para kader PDI-P agar tak tergoda iming-iming partai politik lain.

Megawati ingin menegaskan bahwa perihal pilpres sepenuhnya menjadi kewenangan dirinya.

Baca juga: Pekik Merdeka dan Jabat Tangan Ganjar Pranowo-Bambang Pacul Setahun Setelah Seteru...

"Karena memang PDI-P ini kan partainya cukup sentralistis di mana fatsun politik Megawati itu dianggap di atas segala-galanya, nggak peduli kadernya itu jadi presiden, jadi bupati, jadi gubernur, kalau sudah hadir ke acara partai ya partai di atas segala-galanya," kata Adi kepada Kompas.com, Rabu (22/6/2022).

Menurut Adi, Ganjar tak akan merasa disindir ataupun diultimatum oleh pernyataan Megawati ini.

Sebab, pasca-namanya masuk dalam bursa capres Nasdem, Gubernur Jawa Tengah itu telah menegaskan bahwa dirinya merupakan kader PDI-P yang akan tegak lurus pada perintah Megawati sebagai Ketua Umum partai.

"Ganjar tidak merasa disindir ataupun merasa diultimatum karena bagi Ganjar apa yang selama ini dilakukan sudah sesuai dengan fatsun politik PDI-P," ujar Adi.

"Sekalipun namanya dimasukkan dalam nominasi capres Nasdem, Ganjar kan langsung merespon bahwa dia tetap PDI-P karena itu sebagai bentuk penolakan," tuturnya.

Sebaliknya, lanjut Adi, pernyataan Mega merupakan bentuk sindiran untuk partai-partai lain yang hendak "membajak" kadernya.

Lewat pernyataannya, Mega ingin menunjukkan bahwa partainya punya kuasa penuh atas kader-kadernya, termasuk ihwal pencalonan pilpres.

"PDIP tentu merasa nggak senang karena ada Nasdem yang dianggap mendahului mengunggah nama capres yang dari PDI-P, sementara PDI-P itu sampai sekarang masih nahan-nahan soal capres yang akan diusung," katanya.

Oleh karenanya, melihat ini, Adi menilai bahwa Ganjar masih punya peluang untuk diusung sebagai capres oleh PDI-P.

Baca juga: Nasdem Usulkan Ganjar sebagai Bakal Capres, Puan Sebut PDI-P Tak Terganggu

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com