Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Menteri Kepercayaan Jokowi yang Sepi dari Isu "Reshuffle"

Kompas.com - 16/06/2022, 10:25 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

Selain mengurusi masalah kemaritiman dalam rangka menjadi poros maritim dunia, Luhut juga diminta mengatasi masalah hambatan-hambatan investasi.

Lelaki kelahiran Toba Samosir, Sumatera Utara, 28 September 1947 itu merupakan seorang mantan perwira TNI Angkatan Darat.

Baca juga: Soal “Reshuffle” Kabinet, Demokrat Minta Menteri Fokus Bantu Kerja Presiden

Kiprahnya di pemerintahan dimulai sebagai Duta Besar RI untuk Singapura pada 1999-2000.

Setelah itu, Luhut pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan pada 2000 sampai 2001. Dia kemudian diangkat sebagai Kepala Staf Kepresidenan pada 2014 sampai 2015, dan Menko Polhukam pada 2015 sampai 2016.

Luhut juga pernah menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pada 2016 sampai 2019.

5. Retno Marsudi

Retno merupakan perempuan pertama yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Republik Indonesia.

Perempuan yang lahir di Semarang, Jawa Tengah, pada 27 November 1962 itu sukses membawa Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dua kali, yakni periode 2019-2020 dan 2020-2022.

Retno merupakan lulusan SMA Negeri 3 Semarang (salah satu sekolah unggulan di kota tersebut) pada 1981. Dia juga merupakan teman satu angkatan Menteri Keuangan Sri Mulyani di sekolah itu.

Retno meraih gelar sarjana dari jurusan Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan predikat cum laude pada 1985.

Baca juga: Reshuffle Kabinet Jokowi, Kepentingan Politik atau Memperkuat Kinerja?

Tak lama setelah lulus kuliah, Departemen Luar Negeri (kini Kementerian Luar Negeri) tengah mengadakan seleksi calon diplomat di sepuluh universitas top Indonesia, termasuk UGM.

Retno berhasil lolos seleksi sebagai calon diplomat dan diterima bekerja di Departemen Luar Negeri.

Guna memperkaya wawasannya, dia meneruskan studi ke Program Studi Undang-Undang Uni Eropa di Haagse Hogeshool, Den Haag, Belanda pada tahun 2000. Retno kemudian menuntut ilmu di Studi Hak Asasi Manusia di Universitas Oslo, Norwegia, sebagai mahasiswa tamu pada 2006.

Retno pernah bertugas di Kedutaan Besar Indonesia untuk Australia (1990-1994) dan Belanda (1997-2001).

Baca juga: Ini Pertunjukan Politik, Bukan Reshuffle Kabinet...

Dia pernah juga menjabat sebagai Direktur Kerjasama Intra dan Antar-regional Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri (2001-2003) dan Direktur Eropa Barat Kementerian Luar Negeri (2003-2005).

Sejak 2005 sampai 2008, Retno dipercaya menjadi Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Islandia.

Sementara, pada 2008 sampai 2012, dia ditunjuk sebagai Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri. Pada 2012 sampai 2014, Retno kembali ke Belanda sebagai Duta Besar Republik Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com