JAKARTA, KOMPAS.com - Momen kebersamaan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri tertangkap kamera saat sebelum dan sesudah pengumuman perombakan Kabinet Indonesia Maju pada Rabu (15/6/2022).
Pada Rabu, Jokowi mengundang tujuh ketua umum partai politik (parpol) koalisi pemerintah ke Istana Kepresidenan.
Selain Megawati, mereka yang diundang presiden yakni Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Baca juga: Reshuffle dan Jamuan Makan Siang Jokowi untuk Tujuh Ketum Partai Politik
Selain itu, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa.
Mereka secara khusus diterima di Presidential Lounge yang berada di dekat Istana Merdeka untuk berbincang dan jamuan makan siang bersama.
"Apa kabar? Sehat semua?" sapa Presiden Jokowi saat tiba di Presidential Lounge, didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Baca juga: Reshuffle Kabinet ala Jokowi: antara Politik Lemah-Kuat dan Agenda 2024
Jokowi kemudian mengambil tempat duduk di tengah. Posisinya diapit langsung oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Tepat di seberangnya, duduk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Di sebelah kanan Prabowo tampak duduk Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Sementara itu, di sebelah kiri Prabowo duduk Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Baca juga: Mereka yang Ditegur dan Dimarahi Jokowi tapi Selamat dari Reshuffle Kabinet...
Hadir pula dalam kesempatan tersebut yaitu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang duduk di samping kiri Megawati dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa yang duduk di samping kanan Airlangga Hartarto.
Dilansir dari siaran pers Sekretariat Presiden, pertemuan berlangsung hangat dan akrab
Presiden Jokowi dan para ketua umum parpol pun berbincang-bincang sambil diselingi tawa.
Presiden lantas mengajak para tamunya itu bersantap siang.
"Sekali-kali kita makan di sini," ucap presiden.
"Tempatnya bagus, Pak, lebih modern (desainnya)," ujar Airlangga.
Jamuan makan siang itu menghadirkan menu khas Nusantara dan western. Antara lain nasi goreng, steak, jus kedondong-kelapa dan puding kelapa.
Usai makan siang bersama, kedelapan tokoh bersiap menuju Istana Negara untuk pelantikan para menteri dan wakil menteri (wamen) hasil reshuffle kabinet.
Baca juga: Menyoal Reshuffle Menteri Jokowi yang Dianggap Mengecewakan
Mereka yang dilantik yakni Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan, Raja Juli Antoni sebagai Wamen ATR/BPN, John Wempi Watipo sebagai Wamendagri dan Afriansyah Noor sebagai Wamenaker.
Kedelapan tokoh tampak berjalan beriringan dari kompleks Istana Merdeka menuju Istana Negara.
Sambil berjalan, presiden dan para ketua parpol masih tampak berbincang akrab.
Saat berjalan kaki itu, Megawati berada di samping kanan Jokowi, sedangkan Surya Paloh berada di samping kirinya.
Baca juga: Ini Pertunjukan Politik, Bukan Reshuffle Kabinet...
Megawati yang mengenakan setelan pakaian warna merah bermotif tampak mengenakan tongkat kayu. Tongkat tersebut memang kerap digunakannya dalam beberapa kali penampilan di depan publik.
Sempat pula terlihat Prabowo Subianto dan Muhaimin melihat-lihat tongkat yang dipakai Megawati itu. Megawati pun tampak memberi penjelasan kepada keduanya.
Tiba di Istana Negara, Presiden Jokowi kemudian menuntun Megawati untuk naik tangga menuju ruang pelantikan.
Setelah pelantikan selesai pun keakraban Megawati dan Jokowi masih berlanjut.
Baca juga: Profil Raja Juli Antoni, Elite PSI yang Jadi Wakil Menteri ATR/BPN
Hal itu terlihat setelah Jokowi memberi selamat kepada menteri dan wakil menteri serta para istri mereka.
Saat itu, Megawati yang didampingi Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto tampak berbincang dengan Jokowi, Mensesneg Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Pembicaraan berlangsung beberapa menit sebelum akhirnya Megawati dan Hasto meminta berpamitan kepada Jokowi, Pratikno dan Pramono.
Jokowi, Pratikno, dan Pramono pun mengantarkan kepulangan Megawati dan Hasto hingga pintu keluar Istana Negara.
Tak lupa, Jokowi kembali menuntun Megawati saat turun tangga pintu samping Istana Negara.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menanggapi kabar yang menyebutkan hubungannya dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri renggang.
Menurut dia, hubungannya dengan Megawati seperti ibu kandung sendiri. Namun, dalam perjalanannya ketika ada perbedaan dengan Megawati menurutnya wajar saja.
"Saya sangat hormat kepada beliau yang selalu penuh dengan rasa kepercayaan yang tidak pernah berubah. Kemudian dalam perjalanan panjang kadang-kadang ada perbedaan anak dan ibu ya itu wajar-wajar saja, biasa saja," ujar Jokowi saat memberikan sambutan di peresmian Masjid At Taufik di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada 8 Juni lalu.
Baca juga: Jokowi Angkat Zulkifli Hasan Jadi Mendag, Akankah Persoalan Minyak Goreng Rampung?
Jokowi melanjutkan, dirinya sangat menghormati Megawati.
Dia pun menyebutkan hubungannya dengan Megawati sedekat hubungan batin.
"Ibu Mega itu seperti ibu saya sendiri. Saya sangat, sangat, sangat menghormati beliau. Dan hubungan anak dengan ibu ini hubungan batin," tambah Jokowi.
Adapun kabar mengenai renggangnya hubungan Megawati dan Jokowi sempat mengemuka.
Baca juga: Seputar Rakernas Nasdem di Tengah Isu Deal Paloh-Jokowi...
Kabar tersebut diasumsikan muncul setelah Jokowi menghadiri acara relawannya Pro Jokowi (Projo).
Di acara itu, Jokowi disinyalir memberikan kode dukungan untuk calon presiden yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang hadir dalam acara tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa tidak ada masalah apapun dalam hubungan antara Megawati dengan Presiden Jokowi.
Menurut dia, pertemuan Jokowi dengan Megawati sebelum pelantikan BPIP beberapa waktu lalu menegaskan hal itu.
"Saya dan Mas Pramono Anung menyaksikan sebelum dan sesudah pelantikan Dewan Kehormatan dan Pengurus BPIP yang berbicara akrab penuh kegembiraan," kata Hasto dalam keterangannya.
"Bahkan setelah acara pelantikan, Pak Jokowi dan Bu Mega berbicara empat mata, dan pada saat menuju mobil Pak Jokowi menggandeng tangan Bu Mega," lanjut dia.
Menurut Hasto, berbagai isu tentang hubungan Jokowi dan Mega memang sering dikeluarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Padahal, lanjut dia, Jokowi dan Megawati bahkan secara periodik bertemu membahas persoalan bangsa dan negara. Namun, diakuinya banyak pihak yang tidak mengetahui.
"Semua dilakukan tertutup dalam suasana khusus agar mengalir gagasan jernih, mendalam, karena terkait masa depan bangsa dan negara," ujar Hasto.
Baca juga: Jokowi Lantik Zulkifli Hasan Jadi Menteri Perdagangan, PAN Akhirnya Dapat Kursi
Lebih lanjut, Hasto menjelaskan bahwa hubungan Megawati dan Jokowi itu mendalam.
Keduanya juga disebut memiliki kesesuaian pandang tentang arah masa depan bangsa.
Hal tersebut, kata Hasto, tentunya terjadi karena hubungan batin yang kuat di antara keduanya.
“Bagi yang biasa menabuh genderang politik, biasanya yang ada hanya akal politik, karena itulah tidak mampu melihat kedekatan dalam suasana batin," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.