Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/06/2022, 08:14 WIB
Icha Rastika

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) melebur ke dalam Partai Kedaulatan Rakyat (PKR) dan akan tampil pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"PKR memiliki arti Partai Kedaulatan Rakyat. Kedaulatan rakyat harus diwujudkan, dan kesejahteraan rakyat harus diwujudkan dan PKR harus maju bersama anggotanya. Bersama kita semua, kedaulatan harus di tangan rakyat, dan saya melihat visi dan misi jelas sekali hampir sama dengan PKNU," ujar mantan Ketua Umum PKNU, Choirul Anam yang saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Kehormatan PKR dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (15/6/2022).

Baca juga: PKB Jatim Menang atas Sidang Sengketa Tanah Hibah dengan Ketua PKNU

Choirul Anam menyampaikan, PKNU bergabung dengan PKR setelah menyelenggarakan muktamar atau kongres di atas kapal laut.

"Sekarang, PKNU perlu mengubah, baik itu nama, AD/RT, maupun personelnya, karena di NU sendiri, NU tidak mau berpolitik praktis," kata dia.

Saat ini, SK pada masa transisi dari PKNU menjadi PKR tengah berproses di Kementerian Hukum dan HAM.

Choirul Anam pun memastikan bahwa ia secara pribadi akan langsung melakukan komunikasi dengan kementerian terkait agar SK tersebut segera diterbitkan. 

“Antusias masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia begitu luar biasa untuk datang ke kongres ini. Kami tentu bersyukur, dan tentunya harus ada kolaborasi yang baik antara PKNU yang kini berubah jadi PKR,” kata Choirul Anam.

Kongres partai yang kini memiliki basis massa yang semakin kuat itu digelar di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Minggu (12/6).

Baca juga: PKB Jatim dan Ketua Umum PKNU Berebut Aset Hibah

Ketua Umum PKR Tuntas Subagyo mengatakan, optimismenya bukan tanpa alasan.

Terbentuk atas dasar komunikasi yang melekat antara dirinya dengan mantan Ketua Umum PKNU Choirul Anam, menjadikan PKR semakin mengakar hingga masyarakat di tingkat terbawah.

“Tim kami sudah terbentuk di 34 provinsi di Indonesia hanya dalam waktu 6 bulan. Bersama PKNU yang sepakat berubah menjadi PKR, kami yakin akan mampu berlaga pada Pemilu 2024,” kata Tuntas.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Aiman Heran Dilaporkan 6 Pihak Sekaligus ke Polisi

Aiman Heran Dilaporkan 6 Pihak Sekaligus ke Polisi

Nasional
Kandasnya Gugatan Syarat Usia Capres-Cawapres: Alasan MK dan Pembelaan Kubu Gibran

Kandasnya Gugatan Syarat Usia Capres-Cawapres: Alasan MK dan Pembelaan Kubu Gibran

Nasional
Ditanya Mau Melanjutkan atau Buat Perubahan, Mahfud Singgung soal 'Hidup Bagai Air Mengalir'

Ditanya Mau Melanjutkan atau Buat Perubahan, Mahfud Singgung soal "Hidup Bagai Air Mengalir"

Nasional
Di Hadapan PWI, Ganjar: Apakah Pemerintah Ini Koruptif?

Di Hadapan PWI, Ganjar: Apakah Pemerintah Ini Koruptif?

Nasional
Saat Anies Tenangkan Wartawan dan Oknum yang Halangi Ambil Gambar di Kunjungannya

Saat Anies Tenangkan Wartawan dan Oknum yang Halangi Ambil Gambar di Kunjungannya

Nasional
Edhy Prabowo Sudah Hirup Udara Bebas, Mahfud: Aturannya Begitu

Edhy Prabowo Sudah Hirup Udara Bebas, Mahfud: Aturannya Begitu

Nasional
Alokasi Anggaran Belanja Alutsista Naik, Penggunaan Mesti Diawasi

Alokasi Anggaran Belanja Alutsista Naik, Penggunaan Mesti Diawasi

Nasional
Singgung Etika Pejabat, Mahfud: Harusnya Begitu Tersangka, Mundur

Singgung Etika Pejabat, Mahfud: Harusnya Begitu Tersangka, Mundur

Nasional
Kenaikan Anggaran Belanja Alutsista di Tengah Masa Kampanye Diperkirakan Rawan Penyimpangan

Kenaikan Anggaran Belanja Alutsista di Tengah Masa Kampanye Diperkirakan Rawan Penyimpangan

Nasional
Pemerintah Diharap Evaluasi Persetujuan Peningkatan Anggaran Alutsista

Pemerintah Diharap Evaluasi Persetujuan Peningkatan Anggaran Alutsista

Nasional
KPK Kirim Surat Pemberitahuan Status Tersangka Wamenkumham ke Presiden

KPK Kirim Surat Pemberitahuan Status Tersangka Wamenkumham ke Presiden

Nasional
Eks Pimpinan KPK Saut Situmorang Tiba di Bareskrim, Diperiksa di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Eks Pimpinan KPK Saut Situmorang Tiba di Bareskrim, Diperiksa di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Nasional
Cak Imin: Kompetitor Kekuatan Lengkap, Logistik Besar, Partai Banyak, tapi Kita Tidak Takut

Cak Imin: Kompetitor Kekuatan Lengkap, Logistik Besar, Partai Banyak, tapi Kita Tidak Takut

Nasional
KPK Periksa Gazalba Saleh sebagai Tersangka Kasus Dugaan Gratifikasi dan TPPU

KPK Periksa Gazalba Saleh sebagai Tersangka Kasus Dugaan Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Curhat ke Ganjar, Ketua PWI Sebut Media Sedang Hadapi Krisis Etika dan Ekonomi

Curhat ke Ganjar, Ketua PWI Sebut Media Sedang Hadapi Krisis Etika dan Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com