Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mustakim
Jurnalis

Eksekutif Produser program talkshow Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

Membaca Arah Politik Megawati

Kompas.com - 08/06/2022, 16:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEJUMLAH partai politik sudah menggalang kekuatan, baik melalui koalisi maupun dengan saling menyambangi. Namun hingga saat ini Megawati Soekarnoputri memilih diam dan belum menentukan pilihan.

Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 masih sekitar dua tahun lagi. Namun, sejumlah partai politik sudah mulai membangun koalisi.

Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) sudah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Tak hanya Golkar, PPP dan PAN yang sudah mulai menggalang kekuatan, sejumlah partai politik juga sudah mulai lirik kiri kanan dan melakukan penjajakan.

Beberapa pekan terakhir, elite partai terlihat rajin bertemu dan bertamu. Kuat dugaan silaturahmi politik tersebut adalah bagian dari upaya menggalang kekuatan dan menjajaki koalisi.

Partai NasDem, misalnya. Sebelum menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) untuk memilih dan menentukan kandidat capres yang akan disodorkan, partai ini banyak mendapat kunjungan.

Dalam waktu berdekatan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh secara maraton menerima kunjungan dari sejumlah ketua umum dan elite partai.

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyo dan Ketua Umum Partai Nasdem bertemu di Nasdem Tower, Minggu (5/6/2022) malam.Istimewa Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyo dan Ketua Umum Partai Nasdem bertemu di Nasdem Tower, Minggu (5/6/2022) malam.
Terbaru, Surya Paloh menerima kunjungan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sebelum SBY, setidaknya ada sejumlah ketua umum parpol yang bertandang ke DPP Partai NasDem dan bertemu Surya Paloh.

Mereka adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Hubungan Megawati dan Jokowi

Selain proyeksi peta koalisi, sejumlah nama juga dianggap berpotensi untuk ikut kontestasi di Pilpres 2024 nanti.

Salah satu nama yang mengemuka adalah Ganjar Pranowo. Gubernur Jawa Tengah ini menarik publik karena dianggap mendapat restu dari Presiden Jokowi.

Tak hanya itu, Jokowi juga dinilai meng-endorse pencapresan Ganjar yang notabene adalah kolega Jokowi di partai pimpinan Megawati.

Nama Ganjar memang moncer di luar. Tak hanya selalu nangkring di papan atas berbagai survei namun juga ‘dirayu’ sejumlah partai.

Berbagai kelompok relawan juga terbentuk dan menyatakan dukungan. Meski tak terang-terangan, sejumlah kelompok relawan Jokowi juga dianggap mendukung pria yang rajin di media sosial ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com