Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mustakim
Jurnalis

Eksekutif Produser program talkshow Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

Membaca Arah Politik Megawati

Kompas.com - 08/06/2022, 16:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Lain di luar lain di dalam. Meski di luar Ganjar dipuja bak pahlawan, namun di internal PDI Perjuangan Ganjar dianggap minim dukungan.

Sejumlah elite PDI Perjuangan bahkan menunjukkan ketidaksukaan terhadap Ganjar dan terang-terangan menyerang.

Kuat dugaan itu dilakukan karena PDI Perjuangan akan mengusung Puan Maharani, anak Megawati Soekarnoputri, ketua umum partai ini.

Hubungan Jokowi dan Megawati juga dianggap renggang gara-gara berbeda dukungan. Megawati dikabarkan ‘keukeuh’ akan mengusung Puan meski elektabilitasnya tak kunjung naik signifikan.

Sementara Jokowi dianggap lebih memilih Ganjar karena selain memiliki elektabilitas tinggi, juga dianggap bisa ‘mengamankan’ proyek-proyek mercusuar presiden dua periode ini.

Menanti arahan Megawati

PDI Perjuangan merupakan satu-satunya partai politik yang bisa mengusung pasangan capres-cawapres sendiri.

Perolehan suaranya dalam Pemilu 2019 lalu lebih dari cukup bagi partai ini untuk mengusung kandidat sendiri.

Namun Megawati belum menentukan pilihan hingga saat ini. Megawati belum memutuskan siapa capres yang akan diusung dan didukung.

Tak hanya belum menentukan siapa yang akan diusung dan didukung dalam Pilpres 2024 nanti, hingga saat ini PDI Perjuangan juga belum memutuskan dengan partai mana akan menggalang kekuatan.

Partai berlambang banteng moncong putih ini tampak tenang, tak sibuk membuat pertemuan untuk melakukan penjajakan.

Megawati hingga saat ini juga memilih diam dan tak banyak membuat pernyataan. Ia bahkan memberi arahan agar politisi PDI Perjuangan tak ikut-ikutan meributkan soal Pilpres 2024 dan membincangkan soal pasangan capres-cawapres hingga ada keputusan.

Kuat dugaan, Megawati baru akan mengambil keputusan jelang kontestasi akan dilakukan. Saat ini Megawati lebih memilih untuk melihat dan mengamati serta membaca peta politik dan dinamika yang ada.

Jadi akan kemana arah politik Mega? Benarkah PDI Perjuangan akan mengusung Puan? Atau akan mengusung Ganjar jelang Pilpres dilaksanakan?

Saksikan pembahasannya dalam talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (8/6/2022), yang disiarkan langsung di Kompas TV mulai pukul 20.30 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com