Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Romo Magnis: Buya Syafii Benci dengan Korupsi dan Pelemahan KPK

Kompas.com - 30/05/2022, 19:48 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rohaniawan sekaligus Guru Besar Purnawaktu Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Franz Magnis Suseno atau biasa disapa Romo Magnis mengatakan, cendekiawan muslim Indonesia yang juga mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif adalah sosok yang sangat benci dengan korupsi.

Ia mengatakan, Buya Syafii selalu merasa sedih ketika melihat kasus korupsi di Tanah Air.

"Saya tentu juga harus mengatakan Buya Syafii benci dengan korupsi, korupsi akan mengkorupkan negara ini, ia merasa sedih melihat korupsi," kata Romo Magnis dalam diskusi bertajuk 'Mengenang Warisan Buya Syafii Maarif' secara virtual, Senin (30/5/2022).

Magnis mengatakan, Buya Syafii juga salah satu tokoh yang menolak pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui revisi UU KPK.

Buya, kata dia, tampil ke publik dan mengkritik tajam pemerintah terkait pelemahan KPK tersebut.

Baca juga: Kofifah Takziah ke Rumah Buya, Minta Bukunya Dihibahkan di Pesantren di Jawa Timur

"Dia mengkritik pemerintah, dia anggap tidak bagus pelemahan KPK dan sebagainya itu," ujarnya.

Di sisi lain, Magnis mengatakan, Buya Syafii merupakan tokoh muslim positif dan cendekiawan kritis tanpa ada unsur-unsur negatif.

"Dia kritis untuk membantu untuk memperbaiki, kritis untuk menolak segala bentuk kezaliman dalam agama yang kita sebut kemunafikan," tuturnya.

Terakhir, Magnis merasa bersyukur dan gembira dapat berkenalan dengan sosok cendekiawan muslim itu.

"Saya semacam berkat, gembira bahwa beliau bisa ada di dalam hidup saya, saya berterima kasih kepadanya," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com