Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada Lonjakan Kasus 20 Hari Usai Lebaran, Covid-19 Terkendali?

Kompas.com - 24/05/2022, 12:37 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

Kemudian, kasus Covid-19 menurun menjadi 5.746 pada 21 Mei. Dua hari kemudian kasus positif Covid-19 menurun di angka 5.296 pada 22 Mei dan 5.280 pada 23 Mei.

Kasus harian Covid-19 kembali meningkat menjadi 5.907 pada 24 Mei dan kembali turun menjadi 5.060 pada 25 Mei. Sehari kemudian tepatnya 26 Mei, kasus Covid menurun menjadi 5.034 kasus dan kembali meningkat menjadi 6.278 kasus pada 27 Mei.

Baca juga: Wamenkes Merasa Pede Libur Lebaran Tak Tingkatkan Kasus Covid-19

Kemudian kasus Covid-19 menurun menjadi 5.862 pada 28 Mei, dan meningkat tajam menjadi 6.565 pada 29 Mei dan kembali menurun menjadi 6.115 kasus pada 30 Mei.

Selanjutnya, kasus Covid-19 menurun menjadi 5.662 pada 31 Mei dan terus menurun menjadi 4.824 pada 1 Juni dan terus meningkat di angka 5.246 pada 2 Juni 2022.

Adapun pasca Lebaran ini, lonjakan kasus Covid-19 terjadi pada akhir Juni dan Juli. Saat itu, rumah sakit sangat sibuk, angka kematian pun jadi rekor karena varian Delta. Kasus baru menurun pertengahan Agustus 2021.

Antisipasi lonjakan kasus

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/1/2022). Rapat kerja tersebut membahas program kerja Kementerian Kesehatan Tahun 2022 serta memberikan penjelasan terkait program penanganan penyakit berbiaya tinggi (Katastropik) baik Penyakit Menular (PM) maupun Penyakit Tidak Menular (PTM) serta program imunisasi nasional di masa pandemi. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/1/2022). Rapat kerja tersebut membahas program kerja Kementerian Kesehatan Tahun 2022 serta memberikan penjelasan terkait program penanganan penyakit berbiaya tinggi (Katastropik) baik Penyakit Menular (PM) maupun Penyakit Tidak Menular (PTM) serta program imunisasi nasional di masa pandemi. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi, peningkatan kasus Covid-19 akan terjadi pasca-Lebaran mengingat mobilitas masyarakat lebih tinggi.

Budi mengatakan, berkaca dari pengalaman tahun lalu, kenaikan kasus Covid-19 biasanya terjadi 27 sampai 44 hari pasca-Lebaran.

Baca juga: Menkes: Kasus Covid-19 Usai Lebaran Terkendali jika Positivity Rate di Bawah 5 Persen

"Kita lihat akhir bulan (Mei) ini, Insya Allah tidak ada kenaikan signifikan," kata Budi dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal YouTube BNPB, Selasa (17/5/2022).

Budi mengatakan, kasus Covid-19 setelah Lebaran dapat dikategorikan terkendali, bila angka positivity rate berada di bawah 5 persen.

"Selama (kasus Covid-19) masih di bawah threshold positivity rate 5 persen dan kita juga monitor setiap minggu mengenai reproduction ratenya juga di bawah 1, harusnya ini masih terkendali," ujarnya.

Saat ini, menurut data pemerintah, positivity rate beberapa hari sebelum dan sesudah Lebaran tak pernah di atas angka 4 persen. 

Sementara itu, ahli epidemiologi dan peneliti pandemi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 usai Lebaran harus dimonitor hingga akhir Juni 2022.

"Terkait lonjakan kasus Covid-19 ya sekali lagi saya harus menunggu sampai Juni," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/5/2022).

Baca juga: Kondisi Covid-19 Membaik, PPKM Jabodetabek Turun ke Level 1, WFO dan Kapasitas Mal Jadi 100 Persen

Dicky mengatakan, monitoring kasus Covid-19 pada tahun ketiga ini tidak hanya melihat angka positivity rate, melainkan melihat tingkat imunitas masyarakat terhadap Covid-19.

Selain itu, ia mengatakan, angka kematian akibat Covid-19 menjadi perhatian meski jumlahnya menurun.

"Yang harus dilihat dari indikator adalah keparahan dari fatalitas yang tentunya perlu peningkatan surveillance karena kalau ada karakter yang berbeda ini yang harus diwaspadai, artinya, potensi ada varian baru atau Subvarian baru Omicron yang lebih efektif dalam menyebabkan keparahan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com