Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Mohammad Hatta, Sang Proklamator yang Jadi Wakil Presiden Pertama Indonesia

Kompas.com - 23/05/2022, 19:20 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Mohammad Hatta, namanya dikenang dalam sejarah kemerdekaan dan pemerintahan Indonesia.

Bersama Soekarno, Hatta memproklamirkan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, atas nama bangsa Indonesia.

Dia juga menjadi sosok wakil presiden pertama Indonesia yang menjabat selama 1945-1956.

Pendidikan

Hatta lahir di Bukittinggi, 12 Agustus 1902. Ia berasal dari keluarga ulama Minangkabau, Sumatera Barat.

Dikutip dari laman resmi perpustakaan nasional, Hatta menempuh pendidikan dasar di Sekolah Melayu, Bukittinggi. Kemudian, selama 1913-1916, melanjutkan studi ke Europeesche Lagere School (ELS) di Padang.

Baca juga: Profil Soekarno, Bapak Proklamator dan Presiden Pertama RI

Saat berusia 13 tahun, Hatta sebenarnya sudah lulus ujian masuk HBS atau Sekolah Menengah Dagang setingkat SMA di Jakarta. Namun, ibunya menginginkan Hatta tetap di Padang mengingat usianya yang masih muda.

Akhirnya, Hatta melanjutkan studi ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) atau sekolah menengah pertama di Padang dan lulus tahun 1919.

Ia lantas pergi ke Jakarta untuk menempuh pendidikan di HBS. Tahun 1921, Hatta menuntaskan studinya di HBS dengan hasil sangat baik.

Dia lalu pergi ke Rotterdam, Belanda, untuk belajar ilmu perdagangan atau bisnis di Nederland Handelshogeschool yang kini menjadi Erasmus Universiteit. Hatta tinggal di Belanda selama 11 tahun, terhitung sejak September 1921.

Aktif organisasi

Sejak menempuh sekolah menengah di Padang, Hatta telah aktif di organisasi. Dia menjabat sebagai bendahara pada organisasi Jong Sumatranen Bond cabang Padang.

Ketika berpindah ke Jakarta, ia juga aktif di Jong Sumatranen Bond Pusat, juga menjabat sebagai bendahara.

Di Belanda, Hatta bergabung dalam Perhimpunan Hindia (Indische Vereeniging) pada 1922. Dia lagi-lagi dipercaya menjadi bendahara.

Indische Vereeniging yang berdiri sejak 1908 sebelumnya merupakan ajang pertemuan pelajar asal tanah air di Belanda.

Namun, perhimpunan itu perlahan mulai jadi organisasi pergerakan sejak tibanya tiga tokoh Indische Partij yakni Suwardi Suryaningrat, Douwes Dekker, dan Tjipto Mangunkusumo pada 1913.

Minat politik Hatta pun makin berkembang karena kebiasaannya menghadiri ceramah-ceramah atau pertemuan-pertemuan politik. Salah seorang tokoh politik yang menjadi idolanya ketika itu ialah Abdul Moeis.

Baca juga: Mohammad Hatta dan Gelombang Antikorupsi Masa Orde Baru

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com