Salin Artikel

Tak Ada Lonjakan Kasus 20 Hari Usai Lebaran, Covid-19 Terkendali?

Merujuk data dari website Covid19.go.id, kondisi kasus Covid-19 terhitung 20 hari pasca Lebaran belum menunjukkan adanya kenaikan kasus.

Rata-rata kasus positif Covid-19 pasca Lebaran berada di angka 280 kasus.

Penelusuran Kompas.com, 20 hari setelah Lebaran, kasus positif Covid-19 di tingkat nasional fluktuatif, namun tak ada hari dengan lebih dari 500 kasus.

Pada 4 Mei tercatat sebanyak 176 kasus baru, sehari kemudian tepatnya 5 Mei kasus harian naik menjadi 250, kemudian jumlah kasus menurun menjadi 245 pada 6 Mei.

Kasus harian Covid-19 kembali turun menjadi 218 kasus pada 7 Mei, dan meningkat menjadi 227 pada 8 Mei dan terus meningkat dua hari kemudian yaitu sebanyak 254 kasus pada 9 Mei dan 456 kasus pada 10 Mei.

Kemudian, kasus kembali mengalami penurunan menjadi 400 pada 11 Mei. Dua hari kemudian tepatnya 12-13 Mei, kasus positif Covid-19 di angka 335 kasus per hari.

Kasus harian Covid-19 terus mengalami penurunan menjadi 308 pada 14 Mei dan kembali turun menjadi 257 pada 15 Mei. Dua hari kemudian tepatnya 16-17 Mei, kasus Covid kembali turun menjadi 182 kasus dan 247 kasus.

Sehari kemudian kasus Covid-19 meningkatkan menjadi 327 pada 18 Mei, dan menurun menjadi 318 pada 19 Mei dan terus menurun menjadi 250 kasus pada 20 Mei.

Kasus Covid-19 kembali meningkat menjadi 263 pada 21 Mei dan menurun menjadi 227 pada 22 Mei dan terus menurun di angka 174 pada 23 Mei 2022.

Sementara itu, angka pemeriksaan atau testing Covid-19 pasca Lebaran 2022 berada di kisaran 120.000 spesimen. Dalam 20 hari terakhir, angka testing tertinggi tercatat sebanyak 208.148 spesimen, pada 10 Mei 2022.

Sedangkan, angka pemeriksaan atau testing Covid-19 pasca Lebaran 2021 berada di kisaran 72.000. Dalam 20 hari terakhir saat itu, angka testing tertinggi terjadi pada 28 Mei yaitu sebanyak 110.682 spesimen yang diperiksa dalam sehari.

Lonjakan kasus 2021

Sementara itu, pada periode setelah Lebaran 2021 yang lalu, rata-rata kasus positif Covid-19 berada di angka 5.000.

Pada 20 hari setelah Lebaran, kasus positif Covid-19 saat itu masih fluktuatif yaitu, pada 14 Mei tercatat 2.633 kasus baru Covid-19, sehari kemudian tepatnya 15 Mei kasus harian menurun menjadi 2.385, kemudian jumlah kasus meningkat 3.080 pada 16 Mei.

Kasus harian Covid-19 kembali merangkak naim menjadi 4.295 kasus pada 17 Mei, dan menurun menjadi 4.185 pada 18 Mei dan kembali meningkat dua hari kemudian yaitu sebanyak 4.871 kasus pada 19 Mei dan 5.797 kasus pada 20 Mei.

Kemudian, kasus Covid-19 menurun menjadi 5.746 pada 21 Mei. Dua hari kemudian kasus positif Covid-19 menurun di angka 5.296 pada 22 Mei dan 5.280 pada 23 Mei.

Kasus harian Covid-19 kembali meningkat menjadi 5.907 pada 24 Mei dan kembali turun menjadi 5.060 pada 25 Mei. Sehari kemudian tepatnya 26 Mei, kasus Covid menurun menjadi 5.034 kasus dan kembali meningkat menjadi 6.278 kasus pada 27 Mei.

Kemudian kasus Covid-19 menurun menjadi 5.862 pada 28 Mei, dan meningkat tajam menjadi 6.565 pada 29 Mei dan kembali menurun menjadi 6.115 kasus pada 30 Mei.

Selanjutnya, kasus Covid-19 menurun menjadi 5.662 pada 31 Mei dan terus menurun menjadi 4.824 pada 1 Juni dan terus meningkat di angka 5.246 pada 2 Juni 2022.

Adapun pasca Lebaran ini, lonjakan kasus Covid-19 terjadi pada akhir Juni dan Juli. Saat itu, rumah sakit sangat sibuk, angka kematian pun jadi rekor karena varian Delta. Kasus baru menurun pertengahan Agustus 2021.

Budi mengatakan, berkaca dari pengalaman tahun lalu, kenaikan kasus Covid-19 biasanya terjadi 27 sampai 44 hari pasca-Lebaran.

"Kita lihat akhir bulan (Mei) ini, Insya Allah tidak ada kenaikan signifikan," kata Budi dalam konferensi pers secara virtual melalui kanal YouTube BNPB, Selasa (17/5/2022).

Budi mengatakan, kasus Covid-19 setelah Lebaran dapat dikategorikan terkendali, bila angka positivity rate berada di bawah 5 persen.

"Selama (kasus Covid-19) masih di bawah threshold positivity rate 5 persen dan kita juga monitor setiap minggu mengenai reproduction ratenya juga di bawah 1, harusnya ini masih terkendali," ujarnya.

Saat ini, menurut data pemerintah, positivity rate beberapa hari sebelum dan sesudah Lebaran tak pernah di atas angka 4 persen. 

Sementara itu, ahli epidemiologi dan peneliti pandemi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 usai Lebaran harus dimonitor hingga akhir Juni 2022.

"Terkait lonjakan kasus Covid-19 ya sekali lagi saya harus menunggu sampai Juni," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/5/2022).

Dicky mengatakan, monitoring kasus Covid-19 pada tahun ketiga ini tidak hanya melihat angka positivity rate, melainkan melihat tingkat imunitas masyarakat terhadap Covid-19.

Selain itu, ia mengatakan, angka kematian akibat Covid-19 menjadi perhatian meski jumlahnya menurun.

"Yang harus dilihat dari indikator adalah keparahan dari fatalitas yang tentunya perlu peningkatan surveillance karena kalau ada karakter yang berbeda ini yang harus diwaspadai, artinya, potensi ada varian baru atau Subvarian baru Omicron yang lebih efektif dalam menyebabkan keparahan," ujarnya.

https://nasional.kompas.com/read/2022/05/24/12372461/tak-ada-lonjakan-kasus-20-hari-usai-lebaran-covid-19-terkendali

Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke