Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/05/2022, 19:43 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, pihaknya sudah menyiapkan berbagai antisipasi pencegahan penyakit hepatitis akut di lingkungan sekolah.

Dalam hal ini, Kemenkes bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek), mengingat pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen sudah berjalan.

"Kita kemudian akan memperkuat, pertama, program UKS (usaha kesehatan sekolah), terutama untuk peningkatan surveilan demam kuning atau gejala-gejala mual, muntah, diare yang muncul pada anak sekolah," kata Nadia di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (19/5/2022).

Baca juga: Kemenkes Anggap Satgas Penanganan Hepatitis Akut Tak Diperlukan

Nadia menyadari bahwa penyakit hepatitis akut berat menyerang atau berdampak pada anak usia di bawah 16 tahun.

Selain program UKS, Kemenkes dan Kemendikbud-Ristek menggencarkan media edukasi perilaku hidup bersih sehat (PHBS) di sekolah.

Edukasi tersebut akan dilakukan fasilitas pelayanan kesehatan sekitar sekolah atau puskesmas.

"Kami sudah membuat surat edaran kepada Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten kota untuk juga melakukan edukasi, promosi kesehatan PHBS ke sekolah sekolah yang menjadi tentunya binaan ataupun menjadi wilayah kerja dari puskesmas setempat," kata dia.

Baca juga: Kemenkes Sebut Kecil Kemungkinan Hepatitis Akut Misterius Jadi Pandemi, Begini Alasannya

Ketiga, Kemenkes dan Kemendikbud-Ristek disebut akan mengeluarkan surat edaran mengenai petunjuk teknis cara antisipasi hepatitis akut berat di institusi pendidikan.

Hal itu termasuk langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mewaspadai hepatitis akut yang besar dugaan menular melalui makanan.

"Sehingga memastikan bahwa kantin itu harus bersih sehat dan memenuhi standar kesehatan itu yang menjadi kewajiban sekolah untuk memastikannya," tutur Nadia.

Sementara itu, terkait vaksinasi, Kemenkes mengatakan, selama ini yang diberikan hanya vaksin hepatitis B untuk anak usia di bawah 1 tahun.

Vaksin tersebut tidak lagi diberikan kepada anak usia sekolah.

Baca juga: Update Sebaran 14 Kasus Dugaan Hepatitis Akut

Kendati begitu, hal tersebut bukan berarti anak usia di atas 1 tahun tidak bisa menerima vaksinasi hepatitis B.

"Jadi kalau sudah lewat (usianya), jangan kemudian 'Oh saya sudah terlewat, berarti saya enggak perlu vaksin'. Tapi justru kalau anak kita belum dapat vaksin itu segera bawa ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk melengkapi vaksinasinya," kata Nadia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bareskrim Gagalkan Peredaran 10.000 Butir Ekstasi, 1 Residivis Narkoba Ditangkap

Bareskrim Gagalkan Peredaran 10.000 Butir Ekstasi, 1 Residivis Narkoba Ditangkap

Nasional
Didakwa Kasus Kepemilikan Senpi Ilegal, Dito Mahendra: Ini Masalah yang Dibesar-Besarkan

Didakwa Kasus Kepemilikan Senpi Ilegal, Dito Mahendra: Ini Masalah yang Dibesar-Besarkan

Nasional
2 Menterinya Dipanggil Jokowi, PKB Bantah Diajak Ikut Dukung Prabowo-Gibran

2 Menterinya Dipanggil Jokowi, PKB Bantah Diajak Ikut Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Airlangga Sebut Wacana Jokowi Pimpin Koalisi Besar Belum Pernah Dibicarakan

Airlangga Sebut Wacana Jokowi Pimpin Koalisi Besar Belum Pernah Dibicarakan

Nasional
KPK Panggil Wakil Ketua MPR Jadi Saksi Korupsi APD Covid-19

KPK Panggil Wakil Ketua MPR Jadi Saksi Korupsi APD Covid-19

Nasional
Bea Cukai Pangkalan Bun Gagalkan Penyelundupan 50 Bungkus Rokok Ilegal

Bea Cukai Pangkalan Bun Gagalkan Penyelundupan 50 Bungkus Rokok Ilegal

Nasional
90 Proyek Strategis Nasional Belum Selesai, Jokowi Tambah 14 Proyek Lagi

90 Proyek Strategis Nasional Belum Selesai, Jokowi Tambah 14 Proyek Lagi

Nasional
Pimpinan Baleg Usul Kegiatan DPR Terpusat di Jakarta, tapi Ditolak Pemerintah

Pimpinan Baleg Usul Kegiatan DPR Terpusat di Jakarta, tapi Ditolak Pemerintah

Nasional
KPK Periksa Eks Dirut Garuda Emirsyah Satar dan 9 Terpidana Korupsi Jadi Saksi Dugaan Pungli di Rutan

KPK Periksa Eks Dirut Garuda Emirsyah Satar dan 9 Terpidana Korupsi Jadi Saksi Dugaan Pungli di Rutan

Nasional
Netralitas Jokowi Disorot dalam Sidang PBB, Airlangga: Itu Biasa ...

Netralitas Jokowi Disorot dalam Sidang PBB, Airlangga: Itu Biasa ...

Nasional
Jokowi Dinilai Coba Antisipasi PKB Jadi Motor Hak Angket

Jokowi Dinilai Coba Antisipasi PKB Jadi Motor Hak Angket

Nasional
Persaingan Cucu-Cicit Soekarno di Pileg 2024: 3 Lolos Senayan, 2 Terancam Gagal

Persaingan Cucu-Cicit Soekarno di Pileg 2024: 3 Lolos Senayan, 2 Terancam Gagal

Nasional
Kasasi Ditolak, Eks Dirjen Kuathan Tetap Dihukum 12 Tahun Penjara di Kasus Satelit Kemenhan

Kasasi Ditolak, Eks Dirjen Kuathan Tetap Dihukum 12 Tahun Penjara di Kasus Satelit Kemenhan

Nasional
Praperadilan Budi Said Ditolak, Kejagung: Penyidik Sesuai Prosedur

Praperadilan Budi Said Ditolak, Kejagung: Penyidik Sesuai Prosedur

Nasional
RUU DKJ Sepakat Dibawa ke Sidang Paripurna DPR, Mendagri Ucapkan Terima Kasih

RUU DKJ Sepakat Dibawa ke Sidang Paripurna DPR, Mendagri Ucapkan Terima Kasih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com