JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana menilai, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri tak serius ketika menyebutkan pihaknya bakal memburu Harun Masiku hingga dia tidak akan bisa tidur nyenyak.
Harun Masiku merupakan tersangka kasus dugaan suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR periode 2019-2024. Ia buron selama lebih dari 2 tahun, terhitung sejak Januari 2020.
"Kalau pun ada pernyataan, baik Firli maupun Pelaksana Tugas Jubir Penindakan KPK, kami duga hanya sekadar lip service semata," kata Kurnia kepada Kompas.com, Kamis (19/5/2022).
Baca juga: Firli Tegaskan KPK Buru Harun Masiku Sampai Tertangkap: Dia Tak Bisa Tidur Nyenyak
Terhitung hingga hari ini, Harun telah buron selama lebih dari 850 hari.
Terkait ini, Kurnia mengaku pihaknya tak terkejut. ICW bahkan yakin hingga akhir masa jabatannya Firli dan pimpinan KPK lain akan terus berkilah dengan bermacam argumentasi untuk menunda pencarian Harun Masiku.
ICW menduga, sumber persoalan pencarian Harun Masiku justru berada di KPK. Kurnia menilai, Firli takut berhadapan dengan aktor politik besar yang selama ini berada di balik buronan tersebut.
"Sebab, jika Harun Masiku ditangkap, maka aktor politik besar itu sudah barang tentu akan turut diproses hukum," ujar dia.
Baca juga: Ketua KPK Sebut Ada 3 Orang yang Ditangkap Ketika Tidur Nyenyak
Menurut Kurnia, sejak kasus ini dibongkar oleh tim penyelidik dan penyidik KPK, Firli sudah tahu bahwa ada seorang aktor politik besar yang akan terseret jika perkara ini dilanjutkan.
Oleh karenanya, tak heran jika kini KPK terlihat enggan untuk meringkus Harun Masiku.
"Gejala keengganan itu sudah tampak sejak awal, ada banyak, salah satunya pemberhentian pegawai-pegawai yang sempat ditugasi mencari buronan tersebut," ucap Kurnia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.