Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: Pasien yang Sembuh dari Dugaan Hepatitis Akut Bisa Tertular Lagi

Kompas.com - 18/05/2022, 13:56 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan, dari 14 kasus dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya di Indonesia, 4 di antaranya sudah dipulangkan atau sembuh.

Syahril mengatakan, pasien diperbolehkan pulang setelah dinyatakan secara klinis tidak memiliki keluhan gejala seperti demam, mual, muntah dan lainnya.

"Ada 4 yang sembuh dipulangkan, artinya dia sembuh secara klinis tidak ada lagi keluhan dan secara laboratorium normal, dan pasien ini tidak menulari lagi," kata Syahril yang juga Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof Sulianti Saroso dalam konferensi pers di Gedung Adhiyatma Kemenkes RI, Jakarta Pusat, Rabu (18/5/2022).

Baca juga: Kemenkes: Ada 14 Kasus Dugaan Hepatitis Akut, 6 di Antaranya Meninggal

Kendati demikian, ia mengatakan, pasien tersebut dapat kembali tertular (reinfeksi) hepatitis akut apabila bertemu dengan sumber penularan.

Oleh karena itu, ia meminta seluruh masyarakat mewaspadai penularan hepatitis akut tersebut.

"Sama kayak Covid-19 dulu, kalau sudah pulang bisa kena Covid-19 lagi? Bisa, nah sama seperti Hepatitis ini, kalau ketemu lagi sumber penularan yang disebut dengan reinfeksi," ujarnya.

Baca juga: RSCM: Penularan Hepatitis Akut Melalui Saluran Cerna dan Pernapasan

Lebih lanjut, Syahril mengatakan, meski pasien diperbolehkan pulang, mereka masih berstatus pending klasifikasi.

Sebab, kata dia, Kemenkes masih melakukan pemeriksaan terhadap seluruh sampel.

"Walaupun pulang dan dirawat masih pending klasifikasi karena bisa berubah," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com