Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Terakhir, Harta Kekayaan Ganjar Pranowo Naik Rp 1,2 Miliar

Kompas.com - 05/05/2022, 22:36 WIB
Tatang Guritno,
Reni Susanti

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Harta kekayaan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meningkat Rp 1,2 miliar dalam kurun waktu satu tahun terakhir.

Hal itu tercatat dalam Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) 2021 yang diterbitkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dikutip dari website elhkpn.kpk.go.id, Kamis (5/5/2022), total harta kekayaan Ganjar senilai Rp 11.775.068.380.

Baca juga: Ditahan KPK Lagi, Eks Gubernur Riau Annas Maamun Punya Harta Rp 12,4 miliar pada LHKPN 2013

Sementara pada tahun 2020 total harta kekayaannya adalah Rp 10.525.241.063.

Penambahan harta kekayaan Ganjar terjadi di tiga sektor yaitu kekayaan berupa tanah dan bangunan, alat transportasi dan mesin, serta kas dan setara kas.

Pada tahun 2020, aset tanah dan bangunan miliknya bernilai Rp 2,58 miliar. Kemudian tahun ini, angka itu menjadi Rp 2,62 miliar.

Di sektor alat transportasi dan mesin, Ganjar saat ini punya aset senilai Rp 1,6 miliar. Sedangkan tahun 2020, aset itu bernilai Rp 1,04 miliar.

Baca juga: Gabung Bareng Warga, Ganjar Shalat Idul Fitri Berjemaah di Simpang Lima Semarang

Terakhir penambahan terjadi di sektor kas dan setara kas. Ganjar melaporkan asetnya tahun 2020 itu seharga Rp 6,16 miliar, sementara tahun ini bertambah menjadi Rp 6,82 miliar.

Tanah dan bangunan di Bogor, Purbalingga dan Sleman

Ganjar melaporkan kepemilikan 8 aset tanah dan bangunan yang terletak di Bogor, Jawa Barat, Purbalingga, Jawa Tengah, dan Sleman DIY.

Ia memiliki dua aset tanah dan bangunan di Bogor dengan luas 128 meter persegi/99 meter persegi senilai Rp 665.827.000 dan Rp 615.000.000.

Lantas Ganjar juga membeli tanah dan bangunan 120 meter persegi/21 meter persegi dengan nominal Rp 47 juta dan 278 meter persegi seharga Rp 147 juta di Purbalingga.

Selain itu, Ganjar mendapatkan tanah warisan di Purbalingga seluas 658 meter persegi/56 meter persegi dengan nilai Rp 63 juta.

Baca juga: Ikut Mudik Bareng Warga ke Semarang, Ganjar Cerita Masa Lalunya Naik Kereta Api

Sedangkan asetnya di Sleman berupa dua bangunan dengan luas 34 meter persegi dengan harga masing-masing Rp 510 juta. 

Aset transportasi dan mesin

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com