Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud Ajak Masyarakat Bangun Kegembiraan Saat Mudik, Jangan Sampai Ada Ketegangan

Kompas.com - 29/04/2022, 17:17 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengimbau pemudik bekerja sama dengan petugas mudik maupun keamanan agar pelaksanaan mudik berlangsung dalam suasana yang gembira, bukan dalam suasana tegang.

Hal ini disampaikan Mahfud usai meninjau pelaksanaan mudik Lebaran 2022 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (29/4/2022).

"Petugas kereta api, kemudian masyarakat yang memanfaatkan jasa kereta api dan seterusnya supaya saling bekerja sama, bekerja sama juga dengan pihak keamanan yang mengamankan di setiap sektor," kata Mahfud, Jumat.

"Oleh sebab itu supaya dibangun kenyamanan hati, jadi kegembiraan yang harus dibangun, jangan sampai ada ketegangan," ujar dia.

Baca juga: Tinjau Mudik di Stasiun Pasar Senen, Mahfud: Persiapannya Teratur, Terukur, Terjamin

Menurut Mahfud, mudik adalah ibadah, baik bagi para pemudik yang akan bertemu sanak saudara di kampung halaman maupun para petugas yang melayani pemudik.

Untuk itu, ia meminta ada kerja sama yang baik antara kedua pihak agar ibadah tersebut dapat dilaksanakan dengan suasana yang gembira.

"Orang mau beribadah jangan tegang-tegang, saling membantu semuanya," kata mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Baca juga: Warga Ramai-Ramai Mudik Lebaran, Jasa Penitipan Hewan di Kota Tangerang Penuh

Lebih lanjut, Mahfud menilai Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri belakangan ini telah menjadi budaya bangsa, bukan hanya Hari Raya bagi umat Islam, karena umat agama lain pun turut mengikutinya sebagai bentuk budaya.

"Sehingga ini mudah-mudahan menjadi momentum bagi kita untuk membangun negara ini dengan penuh kebersatuan, penuh kebersamaan, dan Idul Fitri adalah penuh rasa persaudaraan dan kemanusiaan," kata Mahfud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Polemik UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Soal Polemik UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com