"Apa tidak ada cara untuk merebus, lalu mengukus, atau seperti rujak, apa tidak ada? Itu menu Indonesia lho. Lha kok njelimet (rumit) gitu," tuturnya.
Baca juga: Sentil Kepala Daerah, Megawati: Jangan Cengeng Hadapi Kenaikan Harga
Mega mengatakan, seandainya almarhum suami menyuruhnya untuk ikut mengantre atau berebut membeli minyak goreng, sudah pasti dia tidak mau. Ketimbang menggoreng, dia bilang lebih memilih memasak di rumah dengan cara lainnya.
Selain enggan menghabiskan waktu, kata Mega, terlalu banyak mengonsumsi makanan yang digoreng juga tak baik untuk kesehatan tubuh.
"Saya emoh (tidak mau). Aku lebih baik masak di rumah, direbus kek, dikukus kek," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Megawati meminta kepala daerah menggunakan riset untuk menentukan sebuah kebijakan.
Menurut dia, dengan perencanaan yang baik, kepala daerah tak perlu khawatir meski kebijakan yang dikeluarkan menuai kritik.
Baca juga: Heran Banyak yang Antre Beli Minyak Goreng, Megawati: Apakah Tiap Hari Ibu-ibu Hanya Menggoreng?
Hal itu, kata Megawati, kerap terjadi pada ayahnya. Sewaktu menjadi presiden RI, Soekarno selalu memikirkan rakyat dalam menentukan suatu kebijakan, tetapi masih terus saja ada yang mengejek.
Oleh karenanya, Mega meminta kepala daerah tidak cengeng jika kebijakan mereka dikritik rakyat.
"Beliau (Soekarno) selalu mengatakan, apa yang terpenting bagi rakyatmu? Perutnya kenyang," kata Megawati, Rabu.
"Bagaimana mengadakan yang namanya perut kenyang rakyat, jangan hanya cengeng kenaikan harga dan sebagainya. Kalian itu kepala-kepala pemerintahan di daerah loh, buat sebuah perencanaan!" tuturnya.
Menurut Mega, dengan adanya pembentukan Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida), pemerintah daerah bisa memanfaatkan riset untuk membuat kebijakan yang matang.
Megawati juga sempat menyoroti demonstrasi yang belakangan sering digelar mahasiswa. Ia mempertanyakan apakah mahasiswa yang berdemonstrasi mengerti duduk perkara persoalan yang mereka suarakan.
"Dari sisi politik coba, belum apa-apa saja sudah demo-demo, saya itu pikir anak sekarang ini ngerti apa ndak toh," kata Megawati.
Baca juga: Tolak Wacana Penundaan Pemilu 2024, Megawati: Itu Permainan Politik
Adapun aksi yang belum lama ini digelar yakni demonstrasi mahasiswa menolak wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode. Aksi itu digelar di berbagai daerah di tanah air.
Terkait isu pemilu ditunda, Mega sedianya juga sudah angkat bicara. Dia heran wacana penundaan pemilu masih bergulir meski Presiden Joko Widodo telah tegas menolaknya.