Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Kutuk Pengeroyokan Ade Armando, Setara Institute Juga Minta Pemerintah dan DPR Fokus pada Substansi Unjuk Rasa

Kompas.com - 12/04/2022, 07:52 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Setara Institute Hendardi mengutuk kekerasan yang dialami pegiat media sosial Ade Armando pada aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Senin (11/4/2022).

Tetapi, Hendardi mengatakan, pemerintah dan DPR perlu juga fokus pada substansi unjuk rasa yang disampaikan oleh massa aksi.

"Meskipun pada dasarnya aksi-aksi anarkis dalam unjuk rasa tidak dapat dibenarkan, tetapi seharusnya pemerintah dan DPR fokus pada substansi unjuk rasa," kata Hendardi dalam keterangan tertulis, Senin malam.

Baca juga: Alasan Ade Armando ke Lokasi Demo hingga Berujung Dikeroyok Massa

Hendardi menuturkan, ketiadaan atensi pemerintah dan DPR terhadap gerakan tersebut menunjukkan ketidakmampuan dan keengganan untuk memahami persoalan dan tuntutan yang disampaikan mahasiswa.

Hendardi pun menegaskan, Setara Institute menolak dan menentang segala upaya pembusukan yang diarahkan kepada gerakan mahasiswa.

Misalnya dengan narasi bahwa gerakan disusupi kepentingan politik tertentu, disusupi kelompok-kelompok yang hendak melakukan tindak kekerasan, maupun yang mengarahkan bahwa aksi tersebut tidak lagi murni gerakan mahasiswa.

Menurut Hendardi, aksi unjuk rasa mahasiswa memiliki peran yang signifikan dalam mengawasi secara langsung kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah.

"Perlakuan proporsional atas setiap aksi demonstrasi haruslah menjadi standar bersama, khususnya oleh pemerintah dan institusi keamanan. Setiap aksi selalu ada potensi pembusukan tetapi gerakan mahasiswa tidak boleh berhenti dan dimatikan," ujar Hendardi.

Baca juga: Bus Transjakarta Sudah Beroperasi Normal Setelah Demo

Di samping itu, ia juga meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas para pelaku pengeroyokan terhadap Ade Armando.

"Tindakan kekerasan tersebut mencerminkan ketidakdewasaan dan pemanfaatan secara destruktif dalam berdemonstrasi," kata Hendardi.

Diberitakan, Ade dikeroyok oleh sejumlah orang di tengah aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan Gedung DPR pada Senin siang.

Baca juga: Kecam Pengeroyokan Ade Armando, Moeldoko: Cari Pelakunya

Akibatnya, Ade mengalami luka di bagian kepala dan celananya pun dilucuti oleh para pelaku.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyatakan, polisi sudah mengidentifikasi para pelaku dan mengultimatum agar mereka segera menyerahkan diri.

"Besok (hari ini) mungkin kami akan melakukan upaya penegakan hukum, mengumumkan identitas pelaku," kata Fadil.

"Jika tak menyerahkan diri, kami akan tangkap," tegas Fadil.

Adapun empat tuntutan yang disuarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dalam aksi di depan Gedung DPR adalah:

1. Mahasiswa mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.

2. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.

Baca juga: Ultimatum Kapolda Metro kepada Pengeroyok Ade Armando agar Menyerahkan Diri

3. Mahasiswa menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amendemen, bersikap tegas menolak penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode.

4. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com