Ia meminta jajarannya fokus bekerja dan tak lagi berpolemik soal isu ini.
"Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan lagi mengenai urusan penundaan, urusan perpanjangan, nggak," kata Jokowi.
Sebagaimana diketahui, isu penundaan pemilu sebelumnya gaduh karena dikemukakan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko) Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
Baca juga: Jokowi Tegur Menterinya karena Tak Jelaskan Kenaikan Pertamax, Sebut Tak Ada Empati
Sebelum momen tersebut, Jokowi terang-terangan menyinggung reshuffle di hadapan sejumlah menteri.
Dia geram karena banyak kementerian yang masih memakai produk impor untuk mendukung kegiatan operasional mereka.
Presiden mewanti-wanti para menteri agar tak lagi melakukan impor. Jokowi mengingatkan bahwa dia punya kewenangan mengganti menteri yang kinerjanya tak baik.
"Kementerian sama saja (banyak yang menggunakan produk impor), tapi itu bagian saya itu. Reshuffle, udah heeeh saya itu, kayak gini nggak bisa jalan," kata Jokowi dengan geram dalam acara Afirmasi Bangga Buatan Produk Indonesia yang digelar di Bali, Jumat (25/3/2022).
Beberapa nama menteri disinggung langsung oleh Jokowi dalam acara tersebut. Mereka yakni Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
Terkait ini, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini belum dapat memastikan. Ia mengatakan, hanya Jokowi yang mengetahui ihwal reshuffle.
"Soal reshuffle hanya presiden yang tahu waktu tepatnya, jadi atau tidak," kata Faldo kepada wartawan, Rabu (6/4/2022).
Baca juga: Jokowi yang Akhirnya Larang Menteri Bicara Penundaan Pemilu dan Presiden 3 Periode…
Faldo mengatakan, para menteri di kabinet sudah bekerja dengan baik. Namun demikian, masih ada yang perlu dievaluasi dan ditingkatkan kinerjanya.
Teguran Jokowi terhadap para menteri kemarin, kata dia, menunjukkan bahwa presiden ingin jajarannya menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan baik. Hal ini, klaim Faldo, mencerminkan sifat kepala negara yang gemar bekerja.
"Itu dorongan buat pembantu-pembantu presiden," ucapnya.
Faldo mengatakan, pemerintah rutin melakukan evaluasi. Hal-hal yang sudah baik terus ditingkatkan, pekerjaan yang lemah diperkuat, dan yang lambat dipercepat.
Dia pun menegaskan tak tahu-menahu soal reshuffle menteri pasca-kemarahan Jokowi. Ia menyebut, hal itu menjadi hak prerogatif presiden.