Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinyal "Reshuffle" di Balik Dua Kali Murka Jokowi ke Para Menteri

Kompas.com - 08/04/2022, 15:47 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

Sinyal reshuffle?

Sementara, Managing Director Paramadina Public Policy Institute, Ahmad Khoirul Umam, menilai, kemarahan Jokowi ke para menteri membuktikan bahwa ada komunikasi yang tersumbat dan tidak selesai di internal kabinet pemerintahan.

Jika komunikasi internal kabinet berjalan efektif, kata dia, arahan presiden itu cukup disampaikan melalui forum internal, bukan publik.

Menurut Umam, Jokowi mulai kehilangan kendali atas kinerja para menterinya. Ada gap ekspektasi yang sangat tinggi antara harapan presiden dengan kinerja menteri.

"Para menteri tampak lebih asik bekerja sesuai dengan langgam kepentingan ekonomi-politik yang muncul di masing-masing wilayah kekuasaannya," katanya kepada Kompas.com, Jumat (8/4/2022).

Baca juga: Sikap Luhut Setelah Jokowi Larang Menteri Bicara Penundaan Pemilu

Namun demikian, Umam mengatakan, banyaknya kementerian yang melakukan pengadaan dari produk-produk impor dalam belanja APBN sudah berjalan cukup lama.

Ia justru mempertanyakan mengapa hal itu baru dibuka oleh Jokowi. Umam curiga selama ini persoalan tersebut tidak terlaporkan dengan baik ke presiden.

"Jadi, kalau dilihat dari segi substansi, kemarahan presiden ini tentu sangat relevan, tapi agak telat. Beruntung presiden masih punya waktu untuk memperbaikinya," ucap Umam.

Umam juga memandang, kemarahan Jokowi di depan publik ini merupakan pembuka menuju perombakan kabinet atau reshuffle.

Mengingat, Jokowi hingga kini masih punya komitmen politik yang harus dipenuhi, yakni memberi kursi jabatan ke Partai Amanat Nasional (PAN) setelah partai matahari putih itu menyatakan dukungannya ke koalisi pemerintah.

"Bisa saja statement pesiden kemarin merupakan bagian dari intro sebuah gimmick politik yang ending-nya akan mengarah pada agenda reshuffle kabinet," kata Umam.

Dari dua kali kemarahan Jokowi, Umam menilai, ada sejumlah menteri yang potensial diganti antara lain,Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang sempat menggulirkan isu penundaan pemilu.

Baca juga: Jokowi Larang Menteri Bahas Penundaan Pemilu, Pengamat: Itu yang Ditunggu

Kemudian ada Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Menteri ESDM Arifin Tasrif yang berurusan langsung dengan kebijakan harga minyak goreng dan bahan bakar.

Lalu, nama-nama lainnya yakni Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, lalu Menkes Budi Gunadi Sadikin, kemudian Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim, selanjutnya Mentan Syahrul Yasin Limpo, dan terakhir Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com