"Lalu kami terpikir untuk aksi lagi di Pasar Bedug. Agar bisa menyusup ke dekat lokasi, kami putuskan aksinya seorang diri saja. Karena kalau aksi ramai-ramai pasti di ring 3 kami sudah diadang polisi," jelas Komite Eksekutif KAMI Provinsi Jambi itu.
Saat disinggung apakah aksinya sempat mendapatkan atensi dari Presiden Jokowi yang sempat melintas, Usman mengaku tidak tahu pasti.
"Saya enggak bisa memastikan apakah presiden melihat karena saya dikerubuti dan dihalang-halangi TNI," jelasnya.
Usman menambahkan, ada sejumlah aspirasi lain selain harga minyak goreng yang ingin disampaikannya kepada presiden.
Antara lain mengenai penolakan penundaan pemilu dan penolakan wacana jabatan presiden selama tiga periode.
"Turunkan harga Pertamax, cukupi suplai Pertalite, tolak tiga periode, tolak tunda pemilu, stabilkan harga sembako," tegasnya.
Baca juga: Jokowi Kunjungi Candi Muaro Jambi, Warga Keluhkan Stockpile Batu Bara
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono memberikan tanggapan atas adanya aksi mahasiswa dan aksi membentangkan kain kafan itu.
Heru mengatakan, berdasarkan informasi dari Polda setempat memang ada mahasiswa yang unjuk rasa.
"Ya wajar saja memberikan aspirasi. Dan sudah difasilitasi keamanan wilayah," katanya saat dikonfirmasi pada Kamis.
Namun, Heru mengaku tidak sempat melihat aksi warga yang membentangkan kain kafan.
Baca juga: PDI-P: Jokowi Sedang Mengingatkan Menterinya agar Sadar Posisi
Heru menjelaskan, mengenai harga minyak goreng sudah diatasi dengan berbagai langkah pemerintah.
"Mengenai harga minyak, sudah diatasi dan ada langkah-langkah oleh menteri terkait dan Polri," katanya.
"Di sisi lain, juga sudah ada BLT minyak goreng kepada PKL (pedagang kaki lima) dan PKH (program keluarga harapan)," tutur Heru.
Meski demikian, Heru memahami jika masyarakat masih ada yang menyampaikan aspirasinya.
Dia menegaskan, harus ada penjelasan mengenai kebijakan pemerintah menanggapi kondisi sosial ekonomi terkini.
"Harus dijelaskan dengan statement-statement di atas," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.