Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Miftachul Akhyar, Bangun Ponpes di Permukiman Preman Sarang Pemabuk dan Penjudi

Kompas.com - 10/03/2022, 13:01 WIB
Elza Astari Retaduari

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - KH Miftachul Akhyar mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) karena tak ingin rangkap jabatan mengingat kini kembali mengemban amanah sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Pengabdiannya untuk umat Islam, tak lagi diragukan.

Kiai Miftachul tumbuh besar di lingkungan pesantren dan NU sejak usia dini. Ia awalnya tinggal di Ponpes Tachsinul Akhlaq yang dikelola ayahnya, KH Abdul Ghoni, di Rangkah, Surabaya, Jawa Timur.

Tokoh kelahiran tahun 1953 itu juga mengenyam pendidikan di sejumlah pesantren besar di Indonesia.

Beberapa di antaranya adalah Pondok Pesantren Tambak Beras Jombang, Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, Pondok Pesantren Lasem.

Mengutip dari arsip Harian Kompas, Kamis (10/3/2022), Kiai Miftachul membangun pondok pesantren miliknya di daerah permukiman preman di Surabaya.

Baca juga: Miftachul Akhyar Mundur dari Ketua Umum MUI

Berdirinya Pondok Pesantren Miftachus Sunnah berawal dari ketetapan hati Kiai Miftachul muda di tahun 1978 yang bertekad mengurus tanah dan rumah peninggalan sang ibu, Nyai Hj Ashfi'ah, di Jalan Kedung Tarukan yang sempat dikuasai beberapa pihak.

Saat itu, Kedung Tarukan masih rawan perjudian, mabuk-mabukan, dan dikuasai para preman hingga disebut sebagai Las Vegas kedua.

Dengan tekad kuat, Kiai Miftachul mendirikan pondok pesatren di kawasan tersebut.

Tak mudah memang membuat Ponpes Miftachus Sunnah bisa tumbuh dan berkembang seperti saat ini. Dengan berdirinya ponpes Kiai Miftachul, pelan-pelan kawasan tersebut mulai berbenah.

"Setidaknya, tempat ini bisa jadi ganjalnya Surabaya yang waktu itu disebut Las Vegas kedua. Ganjal kan kecil saja, tetapi berguna," kata Kiai Miftachul dikutip dari pemberitaan Harian Kompas edisi 11 September 2009.

Baca juga: Sosok Miftachul Akhyar yang Mundur dari Ketum MUI karena Komitmen Jabat Rais Aam PBNU

Ponpes Miftachus Sunnah pertama berdiri hanya di rumah seluas 6x10 meter persegi. Sedikt demi sedikit, datang orang-orang dari Madura dan Surabaya yang menitipkan anak-anaknya untuk belajar di ponpes rintisan Kiai Miftachul.

Pemimpin-pemimpin preman di Kedung Tarukan mulai bertobat. Anak-anaknya lalu dididik Kiai Miftachul di Ponpes Miftachus Sunnah.

Bahkan jagoan-jagoan "Las Vegas Kedua" itu mulai membantu Kiai Miftachul mengembangkan ponpes.

"Setelah masuk, pemimpun korak-nya bertobat dan putra-putranya saya rangkul. Mereka dan santri lain akhirnya mendukung perkembangan pondok ini," tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com