JAKARTA, KOMPAS.com - Isu perombakan Kabinet Indonesia Maju kembali berembus.
Dalam waktu dekat, Presiden Joko Widodo dikabarkan akan mengubah peta kursi menteri dan wakil menteri.
Lagi-lagi, isu reshuffle kali ini dikaitkan dengan bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) ke koalisi pemerintahan.
Lama menyatakan dukungannya terhadap koalisi Jokowi, hingga kini PAN memang belum mendapatkan satu pun kursi di kabinet.
Baca juga: Angin Reshuffle dan Sinyal Kuat Kursi untuk PAN
Lantas, benarkah dalam waktu dekat partai "matahari putih" itu masuk ke jajaran pemerintah?
Ihwal reshuffle kabinet Jokowi bermula dari kabar pertemuan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dengan Jokowi pada pekan lalu. Keduanya disebut-sebut membahas rencana perombakan kabinet.
Namun demikian, Zulhas, begitu sapaan akrab Zulkifli, membantah dirinya bertemu dengan presiden.
Ia pun mengeklaim partainya tidak mengharapkan kursi di kabinet karena reshuffle merupakan hak prerogatif presiden.
"(Reshuffle) menteri sepenuhnya hak presiden, bukan domain PAN," kata Zulhas, Senin (7/3/2022).
Baca juga: Zulkifli Hasan Bantah Bertemu Jokowi Bahas Reshuffle Kabinet
Di sisi lain, Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luqman Hakim mengaku mendapat informasi bahwa Jokowi akan merombak kabinet pada akhir Maret 2022.
Luqman menuturkan, pada reshuffle nanti PAN akan mendapat jatah satu kursi menteri dan satu kursi wakil menteri.
"Kalau kabar-kabar warung kopi begitu, infonya akhir Maret ini. PAN dapat satu menteri plus satu wamen," kata Luqman kepada wartawan, Selasa (8/3/2022).
Di samping itu, ia juga menyebutkan, ada partai politik yang tergabung dalam koalisi bakal dikurangi kursi menterinya.
Namun, wakil ketua Komisi II DPR tersebut mengaku belum bisa memastikan kapan reshuffle akan dilaksanakan dan pos menteri mana saja yang dirombak.
"Tapi belum tahu pastinya kapan dan posisinya apa, masih kabar-kabar sih," kata Luqman.