Pada Pemilu 2019 lalu, PAN merapat ke pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
PAN baru menyatakan diri mendukung pemerintahan Jokowi pada 31 Agustsus 2021, melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PAN.
Baca juga: Politisi PKB: Infonya Reshuffle Akhir Maret, PAN Dapat 1 Kursi Menteri dan Wamen
Dalam rakernas tersebut, keputusan mendukung pemerintah disetujui oleh semua dewan perwakilan wilayah (DPW) PAN.
Saat itu, Zulkifli Hasan mengungkapkan peran partainya sebagai jembatan antara umat Islam dan pemerintah.
Menurut dia, hal itu penting lantaran ada anggapan pemerintah berjarak dengan umat Islam. Padahal, pandangan itu tidak benar.
"Harus ada yang menjembatani. Ada solidarity maker. Ada kesan bahwa pemerintah itu sebagian, jauh dengan Islam. Saya mengatakan tidak," kata Zulkifli.
"Buktinya apa? Buktinya, Pak Jokowi memilih wakil presidennya itu tokoh Islam nomor satu, Kiai Ma'ruf Amin itu Ketua Majelis Ulama Indonesia," tutur dia.
Sejak menyatakan diri bergabung ke koalisi, kabar reshuffle kabinet berulang kali mengemuka. Berkali-kali berembus kabar bahwa Jokowi menyiapkan kursi menteri dan wakil menteri untuk PAN.
Kabar ini makin santer terdengar ketika presiden beberapa kali menerbitkan peraturan presiden (perpres) tentang penambahan kursi wakil menteri.
Baca juga: PAN Dikabarkan Bakal Masuk ke Kabinet, Pengamat Sebut Reshuffle di Era Jokowi Masih Bersifat Politis
Meski demikian, Zulhas mengaku partainya tidak pernah menantikan reshuffle sejak bergabung dengan koalisi pemerintah.
Tetapi, PAN juga bersiap apabila sewaktu-waktu presiden meminta salah satu kadernya masuk kabinet. Zulhas mengatakan, PAN akan mengirimkan kader terbaiknya.
"Kalau kader ditugaskan, kita untuk membantu pemerintahan namanya juga negara, pasti kader terbaik akan diberikan," ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (9/12/2021).
Kini, hingga lewat setengah tahun menyatakan bergabung dengan pemerintah, PAN belum juga mendapatkan kursi menteri atau wamen.
Melihat ini, pengamat politik dari Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam menilai, sudah sejak lama PAN berharap mendapat kursi di pemerintahan Jokowi.
Setengah tahun terakhir, harapan PAN terombang-ambing dengan timbul dan tenggelamnya isu reshuffle.