Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi-strategi Kelompok Kepentingan

Kompas.com - 08/03/2022, 03:00 WIB
Monica Ayu Caesar Isabela

Penulis

KOMPAS.com - Sistem politik sebuah negara tidak bisa lepas dari kehadiran kelompok kepentingan. Efektivitas suatu sistem politik dapat diukur dari sejauh mana pemerintah mampu menanggapi tuntutan dan dukungan masyarakat melalui kebijakan yang tepat

Kelompok kepentingan adalah sejumlah orang yang memiliki kesamaan tujuan dalam mengorganisasikan diri untuk melindungi dan mencapai tujuannya.

Tujuan kelompok kepentingan adalah untuk memengaruhi keputusan politik dengan meyakinkan pejabat publik agar bertindak sesuai kepentingan kelompoknya.

Dalam usahanya mencapai tujuan, kelompok kepentingan memiliki strategi melalui gerakannya. Apabila kelompok kepentingan tidak mampu memengaruhi para pembuat keputusan, maka dapat dikatakan bahwa usaha yang dilakukan telah menemui kegagalan.

Cara yang digunakan oleh kelompok kepentingan untuk memengaruhi para pembuat keputusan berbeda satu sama lain. Hal ini dipengaruhi oleh kepentingan masing-masing kelompok itu sendiri.

Baca juga: Syarat Mendirikan Partai Politik dan Menjadi Peserta Pemilu

Berikut strategi yang digunakan oleh kelompok kepentingan dalam menyalurkan tuntutannya:

Pendekatan Kepada Legislatif, Kabinet, dan Birokrasi

Melobi atau lobbying adalah salah satu strategi yang peling banyak digunakan. Kelompok kepentingan menyalurkan kepentingannya melalui saluran legislatif, kabinet, dan birokrasi.

Apabila wewenang pembuatan keputusan dilimpahkan atau didelegasikan kepada cabang-cabang birokrasi, maka hubungan kelompok dengan birokrasi di berbagai tingkat dan departemen mempunyai makna yang sangat penting.

Demonstrasi

Demonstrasi dan tindak kekerasan seperti huru-hara, kerusuhan, konfrontasi merupakan salah satu strategi yang sering dipakai untuk menyalurkan kepentingan atau tuntutan kelompok-kelompok kepentingan.

Kelompok kepentingan yang menggunakan saluran ini biasanya tergolong sebagai kelompok kepentingan anomik. Kelompok kepentingan anomik terbentuk secara spontan dan hanya seketika.

Saluran ini dipilih karena saluran yang lain sudah tertutup untuk memengaruhi pembuat keputusan. Oleh karena itu, ada kekerasan yang dilakukan secara spontan oleh kelompok anomik, tetapi ada juga yang dilakukan oleh kelompok kepentingan lain untuk menyatakan tuntutannya.

Perwakilan Langsung

Perwakilan langsung dalam badan legislatif sangat memungkinkan kelompok kepentingan mengkomunikasikan kepentingannya secara langsung dan terus menerus.

Strategi perwakilan langsung dapat berjalan apabila kelompok kepentingan yang bersangkutan mempunyai anggota-anggota yang duduk dalam parlemen.

Baca juga: Rencana Pemerintah Ubah Pandemi ke Endemi Dikhawatirkan Hanya demi Kepentingan Politik-Ekonomi

Hubungan Pribadi

Hubungan pribadi juga menjadi salah satu strategi kelompok kepentingan dalam memengaruhi sebuah kebijakan. Hubungan pribadi ini bisa berupa hubungan keluarga, sekolah atau almamater, atau hubungan lain yang sifatnya kedaerahan.

Strategi ini sering digunakan oleh kelompok kepentingan non-asosiasional. Kelompok kepentingan non-asosiasional adalah kelompok yang termasuk kategori kelompok masyarakat awam yang belum maju, tidak terorganisir dengan rapi, serta bersifat temporer.

Media Massa

Media massa yaitu televisi, radio, surat kabar, dan media digital menjadi salah satu saluran yang digunakan oleh kelompok kepentingan untuk menyuarakan kepentingan dan tuntutannya.

Dalam masyarakat atau negara yang menganut sistem demokratis, peran media massa menjadi sangat penting. Sebaliknya, dalam negara yang menganut sistem otoritarian, media massa bukan lagi sebagai penyalur kepentingan-kepentingan dari kelompok kepentingan.

Partai Politik

Partai politik menjadi salah satu pilihan strategi kelompok kepentingan dalam menyampaikan kepentingan dan tuntutannya. Hal ini adalah hal yang wajar karena partai politik itu sendiri adalah wujud dari kelompok kepentingan institusional. Salah satu fungsinya adalah mengartikulasikan kepentingan masyarakat.

Efektivitas partai politik sebagai saluran untuk menyuarakan kepentingan dari kelompok kepentingan dipengaruhi oleh sistem partai politik yang dianut.

Partai politik yang sangat ideologis lebih cenderung mengendalikan kelompok-kelompok kepentingan yang berafiliasi dengannya. Sedangkan partai politik yang organisasi partainya terdesentralisasi seperti di Amerika Serikat, kurang begitu tanggap terhadap kepentingan dan tuntutan dari kelompok kepentingan.

 

Referensi

  • Roskin, Michael G. 2016. Pengantar Ilmu Politik. Jakarta: Kencana
  • Budiyanto. 1997. Dasar-dasar Ilmu Tata Negara. Jakarta: Erlangga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Ingatkan BPKP Jangan Cari-Cari Kesalahan: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Jokowi Ingatkan BPKP Jangan Cari-Cari Kesalahan: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Jalan Berliku Anies Maju pada Pilkada Jakarta, Sejumlah Parpol Kini Prioritaskan Kader

Nasional
Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com